Senin, 7 Oktober 2024

Hoarding Disorder atau Hobi Menimbun Barang, Kata Psikolog Termasuk Masalah Serius

Berita Terkait

Ilustrasi Hoarding Disorder, gejala menimbun barang./Pexels/Andrea Piacquadio

batampos – Hoarding disorder atau hobi menimbun barang, ternyata terkait dengan masalah mental.

Bahkan menurut piskolog, hoarding disorder atau hobi menimbun barang sudah mengindikasikan adanya kondisi klinis yang lebih serius.

Banyak orang mungkin mengira, hoarding disorder atau kebiasaan menimbun barang hanya masalah keteraturan. Namun menurut psikolog hal tersebut termasuk masalah klinis kesehatan mental bahkan bisa jadi memerlukan bantuan.

Baca juga: Perankan Manusia Laba-laba, Andrew Garfield Akui Ada Kebahagiaan Tersendiri

Berikut ciri-ciri seseorang mungkin memiliki hoarding disorder atau hobi menimbun barang, menurut psikologi, mengutip dari Psychology Today, Senin (7/10).

1. Penimbun Barang Sangat Kesulitan Melepaskan Barang

Ciri pertama yang paling mencolok dari seseorang yang memiliki hoarding disorder adalah kesulitan untuk melepaskan barang, terlepas dari nilai atau kondisi barang tersebut.

Mereka sering kali merasa terikat secara emosional terhadap barang-barang yang mereka miliki, meskipun barang tersebut sudah tidak lagi berguna.

Perasaan ini dapat menciptakan ketidakmampuan untuk mendonasikan atau membuang barang-barang yang seharusnya sudah tidak diperlukan lagi.

2. Penimbun Barang Merasa ‘Butuh’ untuk Menyimpan Barang

Seseorang dengan hoarding disorder sering kali merasa ada ‘kebutuhan’ untuk menyimpan barang, bahkan jika barang tersebut sudah tidak layak pakai.

Baca juga: Mengasah Imajinasi, Anak Bisa Belajar Sambil Bermain

Mereka mungkin mengalami kecemasan yang besar saat memikirkan untuk melepaskan barang-barang tersebut, bahkan jika barang itu jelas tidak memiliki nilai fungsional.

Kecemasan ini bisa menyebabkan mereka menunda-nunda tindakan untuk membersihkan atau merapikan ruang hidup mereka.

3. Penimbun Barang Cenderung Punya Lingkungan yang Berantakan

Akibat dari kesulitan untuk melepaskan barang, individu dengan hoarding disorder sering kali hidup dalam kondisi yang berantakan.

Ruang hidup mereka bisa menjadi sangat tidak teratur, di mana furnitur berubah fungsi menjadi tempat penyimpanan barang, dan ruangan yang seharusnya digunakan untuk beraktivitas menjadi ‘ruang penyimpanan’.

Dalam beberapa kasus, jalan untuk bergerak di dalam rumah atau kamar mereka bisa terhalang oleh barang-barang yang menumpuk, sehingga menciptakan suasana yang tidak nyaman dan bahkan berbahaya.

4. Penimbun Barang Sebabkan Dampak Negatif terhadap Fungsi Hidup

Baca juga: Lakukan 4 Hal Ini untuk Kesehatan Mental

Perilaku menimbun barang ini dapat menyebabkan dampak negatif yang signifikan terhadap berbagai aspek kehidupan individu. Misalnya, kesehatan mental mereka bisa terganggu akibat rasa cemas dan stres yang terus-menerus.

Selain itu, interaksi sosial juga dapat terpengaruh, di mana mereka mungkin merasa malu untuk mengundang teman atau keluarga ke rumah, atau bahkan kehilangan hubungan sosial karena kebiasaan ini.

Dari segi profesional, kondisi ini bisa mengganggu produktivitas dan konsentrasi dalam pekerjaan.

5. Tindakan Menimbun Barang Tidak Terkait dengan Kondisi Medis Lain

Ciri-ciri hoarding disorder tidak dapat diatribusikan kepada kondisi medis lainnya. Meskipun beberapa individu mungkin mengalami masalah serupa akibat cedera otak atau kondisi kesehatan lainnya, hoarding disorder harus dilihat sebagai kondisi yang terpisah.

Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan diagnosis yang tepat agar individu dapat menerima perawatan yang sesuai.

Baca juga: Pas untuk Makan Siang, Tumis Jamur Kemangi Pedas, Ini Resepnya

6. Tindakan Menimbun Barang Tidak Terkait dengan Gangguan Mental Lain

Hoarding disorder juga harus dibedakan dari gangguan mental lainnya, seperti gangguan obsesif-kompulsif (OCD), depresi, atau gangguan psikotik.

Meskipun ada beberapa tumpang tindih antara gejala-gejala ini, hoarding disorder memiliki karakteristik unik yang memerlukan perhatian tersendiri. Memahami perbedaan ini sangat penting dalam merencanakan pendekatan terapeutik yang efektif.

Kesimpulannya, mengenali ciri-ciri hoarding disorder adalah langkah awal yang penting dalam membantu individu yang mungkin mengalami masalah ini.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal menunjukkan tanda-tanda di atas, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental.

Dengan pemahaman dan dukungan yang tepat, individu dengan hoarding disorder dapat mulai mengatasi perilaku ini dan menciptakan lingkungan hidup yang lebih sehat dan nyaman. Mari kita tingkatkan kesadaran tentang hoarding disorder dan dukung mereka yang membutuhkan bantuan. (*)

Sumber: Jpgroup

Update