Sabtu, 5 Oktober 2024

Hati-hati, Menahan Bersin Ternyata Bisa Berbahaya bagi Tubuh

Berita Terkait

Ilustrasi mehanan bersin. (Freepik)

batampos – Bersin adalah mekanisme alami tubuh untuk mengeluarkan benda asing yang menyebabkan gangguan di hidung atau tenggorokan.

Benda asing yang membuat orang ingin bersin bisa berupa banyak hal. Misalnya debu, gas kimia hingga virus atau bakteri.

Bersin merupakan cara alami tubuh untuk mengeluarkan atau membuang benda asing yang menyebabkan gangguan di hidung dan tenggorokan manusia.

Baca juga: Berolahraga Saat Flu, Kenali Dulu Gejalanya

Dikutip dari Healthline (2/10), saat benda asing masuk ke dalam rongga hidung, sistem saraf di dalam rongga hidung akan mengirim sinyal ke otak untuk menyampaikan bahwa terdapat sesuatu yang mengganggu di hidung.

Normalnya, saat menerima sinyal tersebut, otak akan mengirimkan pesan kepada otot tubuh.

Otot itu meliputi otot dada, otot perut, diafragma, otot pita suara, otot tenggorokan bagian belakang, dan otot kelopak mata untuk bersiap-siap mengeluarkan benda asing di hidung.

Setelah itu, otot-otot tubuh akan bekerja sama untuk mengeluarkan benda asing di hidung dan keluarlah suara ‘hachim’.

Sekadar informasi, saat bersin, setidaknya 100 ribu kuman dan virus dapat tersebar ke udara dengan kecepatan 150 km per jam.

Tapi terkadang, saat merasa ingin bersin, biasanya seseorang akan refleks menutup mulut atau menahannya agar tidak menyebarkan virus. Beberapa kasus karena rasa malu untuk bersin di tempat umum yang biasanya akan mengeluarkan suara cukup keras.

Baca juga: Sudah Diet Tapi Perut Tetap Buncit, Begini Kata Ahli

Tapi menahan bersin ternyata dapat meningkatkan tekanan di dalam sistem pernapasan sekitar 5 sampai 24 kali lebih banyak daripada tekanan yang disebabkan oleh bersin.

Berdasarkan hal tersebut, teryata berbahaya menahan bersin. Berikut penjelasannya:

1. Pecahnya Gendang Telinga

Bahaya menahan bersin yang pertama adalah memicu pecahnya gendang telinga seorang manusoa.

Hal ini disebabkan oleh saluran telinga, hidung, dan tenggorokan saling berhubungan.

Menahan bersin dapat meningkatkan tekanan dalam tuba eustachius di telinga, sehingga mendorong gendang telinga.

Dorongan kuat tersebut yang menyebabkan pecahnya gendang telinga. Seseorang bisa saja kehilangan indera pendengaran karena hal ini.

2. Pecahnya Pembuluh Darah

Dalam hidung, mata, dan gendang telinga terdapat banyak sekali pembuluh darah kecil.

Meski dalam berbagai kasus jarang terjadi, sering menahan bersin dapat menyebabkan pembuluh darah kecil tersebut tertekan dan pecah.

Jika terjadi, maka dapat memicu munculnya sejumlah gejala, salah satunya adalah mata yang memerah.

Baca juga: Konsumsi Biji Bunga Matahari, Dukung Kesehatan Jantung

3. Infeksi Telinga

Infeksi telinga bagian tengah menjadi bahaya menahan bersin selanjutnya yang dapat terjadi.

Sebab, bersin berguna untuk membuang kuman atau partikel benda asing dari dalam tubuh.

Jika bersin ditahan, kuman atau partikel benda asing dapat masuk kembali ke dalam tubuh. Jika kuman terdorong ke dalam saluran telinga, maka infeksi bisa saja terjadi.

4. Cedera Diafragma

Diafragma adalah otot yang memisahkan dada dan perut. Otot ini berperan penting dalam proses pernapasan, batuk, muntah, dan bersin.

Cedera di bagian terjadi karena menahan bersin sangat jarang terjadi. Namun, apabila terjadi, kondisi ini bisa berbahaya dan mengganggu pernapasan.

Selain cedera pada diafragma, menahan bersin juga berisiko mengakibatkan cedera pada tenggorokan yang ditandai dengan kesulitan berbicara atau menelan makanan.

Pada kasus yang lebih parah, kebiasaan menahan bersin dapat menyebabkan pecahnya aneurisma otak dan cedera pada tulang rusuk.

5. Kerusakan pada Tenggorokan

Sering menahan bersin dapat memicu terjadinya kerusakan pada tenggorokan.

Hal tersebut terjadi karena kecepatan udara yang tinggi saat menahan bersin merusak organ di sekitar mulut, termasuk tenggorokan.

6. Patah Tulang Rusuk

Bahaya menahan bersin yang terakhir adalah patahnya tulang rusuk seorang manusia.

Menahan bersin akan membuat udara bertekanan tinggi dipaksa masuk ke dalam paru-paru. Hal tersebut akan memicu patahnya tulang rusuk yang mengelilingi paru-paru. (*)

Sumber: Jpgroup

Update