batampos – Varietas baru jenis anggrek bisa didapatkan oleh para pehobi anggrek jika bosan dengan varietas yang telah umum beredar di pasaran.
Para pehobi biasanya menciptakan varian hibrida baru dengan menggunakan teknik penyilangan anggrek.
Seorang penghobi dan penggiat budi daya tanaman asal Surabaya Antok Purwanto mengaku terbiasa menyilangkan dan membudidayakan anggrek.
Menurut dia, metode penyilangan anggrek dapat digunakan pada semua jenis anggrek dengan tujuan mendapatkan varietas yang lebih baik daripada indukan.
Mulai mudah berbunga, adaptif dataran rendah, pertumbuhan cepat, lebih tahan penyakit, hingga varian bunga baru yang cantik.
’’Misalnya, ingin anggrek dataran tinggi supaya bisa adaptif dan dirawat di dataran rendah,’’ ucap dia kepada Jawa Pos yang berkunjung ke greenhouse miliknya di Kecamatan Sawahan, Surabaya.
Baca juga: Merawat Bunga Hortensia, Cukup Disiram dan Letakkan di Tempat Teduh
Penyilangan juga dapat menyesuaikan keinginan setiap penghobi. Misalnya, mencari warna dan corak bunga yang unik, ukuran bunga besar, serta karakteristik tanaman yang adaptif.
Setidaknya ada tiga macam persilangan, yaitu antarhibrida, hibrida interspesies yang juga disebut primary hybrid, serta hibrida antargenus yang biasa disebut intergenerik. ’’Setiap anggrek hibrida punya nilai lebih yang berbeda-beda,’’ terangnya pekan lalu.
Penghobi dapat mendaftarkan anggrek hibrida di Royal Horticultural Society (RHS) London, yang merupakan induk organisasi pendaftaran anggrek dunia untuk hibrida dan spesies. Pemberian nama bisa menggunakan nama kita sendiri, bahkan nama keluarga, yang tentu bisa menjadi kebanggaan bagi pemulia anggrek.
Beberapa koleksi Antok telah terdaftar seperti Dendrobium Andrianti Purwanto yang merupakan namanya dan istri hingga Dendrobium Eri Cahyadi yang telah dihadiahkan kepada wali kota pada HUT Ke-730 Surabaya. ’’Jadi salah satu aspek yang menarik minat untuk mengoleksi. Tapi, enggak harus didaftarkan juga,’’ ungkap pria 42 tahun itu.
Dia memerinci, teknik penyilangan tidak harus melihat usia indukan. Tapi, dapat dilakukan saat indukan sudah mengalami blooming atau berbunga. Sebelum memulai, penghobi juga harus menyeleksi indukan yang paling baik. Indikatornya, antara lain, kecepatan pertumbuhan, kesehatan tanaman, hingga banyak dan rutinnya berbunga. ’’Tidak bisa sembarangan memilih indukan agar hasilnya bagus,’’ ungkap dia.
Antok mempelajari penyilangan anggrek sejak tiga tahun lalu. Menurut dia, pemantauan kesehatan tanaman adalah aspek yang harus mendapatkan perhatian lebih. Pasalnya, butuh waktu setidaknya dua tahun untuk tumbuh hingga tanaman anggrek mulai berbunga. Sebab, langkah-langkah penyilangan terbilang rumit, apalagi bagi pemula.
’’Harus teliti agar tidak terjadi kesalahan, cara mudahnya ya pakai jasa ahli,’’ ujar pengurus Pencinta Anggrek Indonesia DPC Surabaya Raya itu.
Tahap pertama adalah menyiapkan dua tanaman anggrek berbunga yang hendak disilangkan. Lalu, ambil polen atau serbuk sari yang berada di salah satu bunga dengan menggunakan tusuk gigi. Pengambilan tersebut harus ekstrahati-hati dan jangan sampai terjatuh dan hilang.
Kemudian, letakkan polen pada putik bunga di anggrek lainnya dan tunggu 3–7 hari hingga tampak perubahan. Jika bunga berhasil disilang, pangkal bunga menjadi lebih tebal yang merupakan awal bentuk buah. ’’Jangan lupa dikasih label nama dan tanggal supaya tidak lupa asal usulnya,’’ jelas pemilik usaha Eowyn Orchid itu.
Bunga yang berhasil disilangkan tersebut mengalami proses kematangan buah sekitar tiga sampai enam bulan bahkan lebih, bergantung jenis anggreknya. Setelah itu, proses penyemaian dapat berlangsung di wadah tertutup steril dan bisa menghasilkan ribuan tanaman bibit.
Penyemaian itu berlangsung di botol kaca dengan empat kali trans botol. Tiap tahapan trans botol sekitar empat bulan. Nanti tumbuh daun baru dan diletakkan di soft pot kecil dengan pemupukan dan penyiraman secara umum.
’’Pupuk yang digunakan selang-seling antara pupuk pertumbuhan dan pembuahan,’’ papar dia.
Dengan begitu, Antok sangat menyarankan setidaknya ada dua koleksi anggrek hibrida. Yang tentunya menyesuaikan dengan karakter maupun keinginan sang pemilik. Sebab, teknik persilangan bisa mendapatkan sifat-sifat terbaik dari kedua anggrek. Baik berupa warna, bentuk, ukuran, rutinnya berbunga, maupun jumlah bunga yang diinginkan. (*)
Reporter: JPGroup