batampos – Mencuci handuk sebaiknya dipisahkan dari pakaian. Tujuannya supaya kuman dan bakteri yang menempel pada handuk tidak menyebar ke pakaian.
Tata cara mencuci handuk juga harus diperhatikan. handuk sebaiknya dicuci menggunakan air panas atau hangat untuk membunuh kuman dan bakteri. Atau tambahkan pemutih untuk hasil yang lebih baik.
Dikutip dari Antara, Pakar dermatologi dari Riverchase Dermatology, Stacy Chimento menyarankan agar mencuci handuk setelah tiga hingga empat kali penggunaan atau minimal seminggu sekali.
Apabila tidak mencuci handuk secara rutin rutin, maka akan memudahkan risiko terkena infeksi kulit.
Handuk yang lembap dan kotor bisa mengandung bakteri dan jamur yang dapat menyebarkan masalah kesehatan seperti gatal-gatal atau kutil.
Baca juga: Enam Makanan Direkomendasikan Agar Sehat dan Kulit Bebas Kerutan
Masalah lain yang kerap muncul, yaitu ruam merah yang kering, gatal, dan merah. Ini pertanda sudah waktunya untuk mencuci handuk agar menghilangkan kuman dan menjadi bersih.
Jamur, virus, dan bakteri dapat berkembang biak di tempat lembap seperti handuk basah dan memperparah kondisi kulit yang terkena iritasi.
“Eksim, atau dermatitis atopik adalah kondisi kulit yang disebabkan peradangan akibat bakteri staphylococcus. Handuk kotor dapat menyeret bakteri ini ke area lain di tubuh dan mengiritasi kulit, menyebabkan eksim kambuh,” ujar Chimento.
Akibat jarang mencuci handuk, juga bisa berdampak pada munculnya jerawat di wajah dan tubuh. Handuk tidak bersih dan lembap dapat menjadi lingkungan yang ideal untuk berkembang biaknya bakteri, dan flora lainnya.
“Dalam kasus yang lebih ekstrim, handuk kotor sebenarnya dapat menyebarkan bakteri yang terkait dengan MRSA, yang merupakan infeksi staph berbahaya yang sulit diobati dengan antibiotik,” jelas Chimento.
Sedangkan jika mandi di gym atau pemandian umum, kemudian mengemas handuk basah di tas (yang merupakan tempat berkembang biaknya bakteri dan kuman lainnya), maka disarankan menggunakan handuk baru setiap hari, menurut Cleveland Clinic.
Handuk tangan dan waslap bahkan harus lebih sering dicuci daripada handuk yang dipakai untuk mandi karena lebih sering digunakan.
Sebuah riset pada tahun 2014 dalam Food Protection Trends menemukan bakteri pada 89 persen handuk tangan yang digunakan untuk mengeringkan piring, tangan, dan permukaan lain di dapur.
Baca juga: Perlukah Kita Mandi? Kata Ahli, Penderita Kulit Sensitif Sebaiknya Mandi Dua Hari Sekali
Handuk tangan yang tergantung di kamar mandi mungkin mengandung bakteri lebih dari itu.
Menurut studi tersebut, sebab orang membiarkan tutup toilet terbuka saat menyiram, sehingga menyebabkan patogen (jahat) menyebar ke udara dan menempel pada handuk.
Alih-alih menggantung handuk di pengait, sebaiknya jemurlah secara merata untuk membantu mengeringkannya secara menyeluruh di antara permukaan handuk yang lembab.
Semakin cepat mengering, maka semakin kecil kemungkinannya untuk kuman bisa terkumpul di handuk, menurut Cleveland Clinic.
Selanjutnya, bagi yang memiliki kulit sensitif, gunakan deterjen dan pengering yang berlabel “untuk kulit sensitif” dan jangan produk beraroma untuk menghindari iritasi.
Jangan biarkan handuk berada di dalam mesin cuci dalam waktu yang lama untuk menghindari pembentukan bakteri dan keringkan handuk. (*)
Reporter: jpgroup