batampos -Salah satu juri Master Chef Indonesia, Juna Rorimpandey alias Chef Juna akhirnya beri klarifikasi pasca program yang ia bintangi jadi perbincangan publik.
Terkait dugaan settingan pada acara Master Chef Indonesia, Chef Juna memberikan bantahan atas tuduhan tersebut.
Pernyataan itu disampaikan Chef Juna pada podcast bersama Ray Janson, yang diunggah pada Kamis (7/12) di channel youtube Ray Janson Radio.
Ray Janson mengaku sengaja mengundang Chef Juna untuk memberi tanggapan atas isu yang ramai usai Belinda diumumkan menjadi pemenang di program Master Chef Season 11, mengalahkan Kiki.
Banyak warganet yang tidak setuju atas kemenangan tersebut. Menurut warganet, Kiki lebih layak menjadi pemenang karena dianggap lebih jago dibanding Belinda.
Karena konflik merembet kemana-mana, hingga menyerang juri, kontestan, sekolah masak, hingga Ras yakni ‘Chindo’ alias Chinese-Indo, Ray Janson akhirnya merasa perlu mengundang Chef Juna untuk khusus membahas persoalan ini.
Chef juna pun dengan tegas membantah kalau program tv yang telah dilakoninya sejak 2012 tersebut adalah settingan.
“Apakah settingan? Tidak. Apakah kita selalu sudah menentukan pemenangnya? Tidak. Apakah kita didikte untuk menangin siapa atau mulangin siapa, tidak. Ga ada untungnya.” ucapnya.
Chef Juna pun mengaku, bahwa dia memang menyadari kalau para pemenang dari Master Chef memang kebetulan Chindo. Tapi itu tidak menjadi dasar mereka keluar sebagai pemenang.
Menurutnya, staf produksi Master Chef juga mulai sadar sejak season 7. Kalau para pemenang sebelumnya adalah orang-orang keturunan Chinese.
Tapi hal itu sama sekali tidak sesuai dengan apa yang dituduhkan netizen, kalau peserta yang Chinese mendapatkan privilege menang karena pemilik TV-nya sendiri adalah Chinese.
“Buat apa. Target penontonnya kan rata-rata warga lokal, pribumi. Masa dia mau ngebunuh bisnisnya sendiri” lanjut Chef Juna.
Ray Janson pun bertanya apakah Chef Juna dan Chef yang lain sudah menyangka akan menjadi trending topic, mengingat dirinya juga sudah sadar kalau para pemenang sebelumnya merupakan Chindo.
Namun Chef Juna mengatakan bahwa dirinya juga tidak menyangka akan ramai. Dia juga turut mengakui kemampuan Kiki. Bahkan, Chef Juna awalnya menyangka yang akan memenangkan kompetisi tersebut adalah Kiki.
“Asal kalian tau, kalian mau tuduh settingan, ya terserah lah orang punya opininya masing-masing, mau membela diri juga percuma. Pada dasarnya ya penonton kecewa, saya juga. Pada saat Grand Final, with all the respect ya Belinda ya, I think Kiki’s gonna win it.” ungkapnya.
Baca Juga: Fakta Film Willy Wonka, Cerita Dunia Cokelat dari Novel Anak-Anak Charlie and the Chocolate Factory
Dia pun menjelaskan apa yang membuat Belinda lebih unggul dan keluar sebagai pemenang di Master Chef Indonesia Season 11.
Menurutnya, ternyata di Grand Final hidangan milik Belinda mendapat poin yang lebih bagus, hasilnya lebih bagus. Itulah kenapa Belinda yang dipilih menjadi pemenang.
Chef Juna juga menjelaskan kalau untuk penilaian, hanya bergantung pada hasil akhir dan tidak mempertimbangkan proses. Mengingat banyak juga netizen yang mengatakan bahwa Kiki lebih jago dalam eksekusi memasak dibanding Belinda.
“Yang dinilai itu proses akhir nya aja, selama masaknya engga”
Dia melanjutkan, “Nih dengerin ya Ki, I want you to win. Tapi jujur, ya nilainya ga bisa. Karena dalam eksekusi karedok aja ada kekurangan”
Chef Juna pun menyampaikan bahwa dia turut mendukung Kiki meskipun tidak menang. Menurutnya, Kiki memang berbakat dalam hal memasak. Dia juga menyukai semua masakan yang Kiki hidangkan selama di Master Chef.
“Tapi don’t worry Ki. Kamu memang ga menang, saya yakin masa depan kamu jauh lebih cerah. Karena kamu menginspirasi. Winning is not everything” paparnya. (*)
Reporter: jp group