batampos – Keluarga telah memutuskan prosesi pemakaman musisi legendaris Bob Tutupoly akan dilaksanakan besok atau pada Kamis (7/7).
Jenazah musisi legendaris Bob Tutupoly kini berada di rumah duka RS Siloam Semanggi Jakarta Selatan.
“Rencananya pemakaman hari Kamis di Tanah Kusir, tapi saya tahu ada jam berapa,” kata Sasha Karina, anak mendiang Bob Tutupoly, saat ditemui di rumah duka.
Penyanyi, Aktor, Pembawa acara hingga Duta Budaya
Bob Tutupoly menjalani karir di dunia hiburan sebagai penyanyi, aktor sekaligus pembawa acara hingga Duta Budaya.
Dia lahir di Surabaya, 13 November 1939 silam.
Sebagai seorang penyanyi, lelaki yang meninggal di usia 82 tahun memiliki bakat menyanyi sejak kecil. Dia juga merilis sejumlah karya, seperti ‘Kerinduan’, ‘Mengapa Tiada Maaf Bagiku’, ‘Widuri’, ‘Tinggi Gunung Seribu Janji’, ‘Aku Tak Percaya’, ‘Jangan Pernah Bekata Benci’, ‘Lidah Tak Bertulang’, dan yang lainnya.
Bob Tutupoly juga merilis sejumlah album yaitu The Best Song Of Bob Tutupoly, Album Nostalgia 2, Album Cinta Nostalgia 2, hingga album Tembang Kenangan Pop Indonesia Vol 6 ‘Kerinduan’.
Baca juga:Bob Tutupoly Tutup Usia
Bob Tutupoly termasuk penyanyi sukses dimana sosoknya sangat populer di era 70-an dan 80-an. Dia tidak saja tampil di acara-acara musik dalam negeri. Ia perform sampai ke sejumlah negara seperti di Malaysia, Singapura, dan Hongkong.
Pada tahun 1966-1969, Bob Tutupoly meraih predikat sebagai Penyanyi Kesayangan Siaran ABRI. Bob juga mendapat penghargaan golden records (piringan emas) setelah piringan hitamnya yang terjual dengan sangat baik di pasaran kala itu. Selama beberapa tahun dari 1969 hingga 1976, Bob Tutupoly pernah mencoba peruntungan karir di Amerika Serikat. Selama berada di Negeri Paman Sam, ia sempat merekam beberepa lagu seperti Hello LA dan Bye-Bye Birmingham.
Pada tahun 1976, Bob Tutupoly kembali ke Indonesia dan merilis lagu Widuri ciptaan Slamet Aryadi. Lagu tersebut sukses besar pada waktu itu berhasil melejitkan nama Bob Tutupoly ke puncak karir di industri musik tanah air.
Pada tahun 1978, Bob dan Grace Simon mewakili Indonesia di ajang pertukaran artis ASEAN. Ia juga menjadi pemenang pertama Festival Lagu Populer 1980 dan mewakili Indonesia dalam Festival Internasional di Budokan Hall, Jepang. Bersama dengan Bubi Chen, Enteng Tanamal, John Reny Rehatta, Christ Manusama dan Zeth Lekatompessy, Bob Tutupoly juga meraih penghargaan Ambon Jazz Plus atas dedikasinya memajukan musik tanah air, terutama Maluku.
Sebagai seorang aktor, Bob Tutupoly sempat bermain di sejumlah judul film. Beberapa judul yang ia perankan diantaranya Gli Innamorati Della Becak (Kisah Cinta si Tukang Becak) (1958), Penasaran (1977), dan Sebelah Mata (2008).
Film Gli Innamorati Della Becak adalah film garapan orang Italia. Di film ini, Bob berakting bersama Indriati Iskak dan The Baby Dolls (Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Lintje Tambayong alias Rima Melati).
Karir Bob Tutupoly sebagai pembawa acara televisi mulai terbuka lebar setelah lagu ‘Widuri’ sukses besar. Dia sempat menjadi pembawa acara sejumlah program kuis yaitu Pesona 13, Silih berganti, Ragam Pesona, Tembang Kenangan, dan lain lain.
Selain itu, Bob Tutupoly juga menjadi duta budaya yang bertugas membawa kesenian Indonesia di pentas Asia dan dunia internasional. Bob pernah membawa rombongan kesenian Maluku bernama Siwa Lima manggung di beberapa kota di Belanda pada tahun 1985 dan 1988.
(*)
Reporter: jpgroup