Kamis, 2 Mei 2024

Beberkan Kronologi Penangkapan di Jalur Busway, Saipul Jamil: Saya Berpikir Bakal Dibunuh, Bapak Polisi Tak Pakai Seragam

Berita Terkait

Artis Saipul Jamil mengatakan sama sekali tak menyangka penangkapannya di jalur busway lantaran asistennya pemakai narkoba. Saipul menjelaskan kronologi kejadian yang menghebohkan tersebut. (Risky Syukur/Antara)

batampos – Artis Saipul Jamil mengatakan sama sekali tak menyangka penangkapannya di jalur busway lantaran asistennya pemakai narkoba. Saipul menjelaskan kronologi kejadian yang menghebohkan tersebut.

Saipul Jamil mengungkapkan awalnya dia mau meeting dengan manajemen. Namun, ada waktu luang sebelum acara dan tiba-tiba asistennya minta diantar ke tempat ibunya, dengan alasan mengantarkan barang dapur.

“Dengar kata ibu, saya terenyuh. Saya melihat asisten ini selama kerja sama saya tidak pernah mengecewakan, orangnya jujur, tulus, jadi saya enggak curiga dia narkoba,” ujar Saipul Jamil dalam konferensi pers di Polsek Tambora, Sabtu (6/1), dilansir dari Pojoksatu.id (Jawa Pos Group).

Saat mengantar, si asisten bilang rumahnya tidak bisa dilalui mobil sehingga Saipul menurunkannya di gang kecil. Di gang itu, asistennya membawa plastik dan dia dijemput seorang pria. Tapi, Saipul mengaku sama sekali tak curiga.

“Saya drop in dia di situ, saya tunggu di masjid, itu jam dua siang, saya tunggu sampai jam 3. Lama banget nge-drop panci penggorengan. Sama sekali enggak ada berpikir negatif kalau dia melakukan hal-hal melanggar hukum,” ungkap Saipul Jamil.

Begitu asistennya selesai dan mereka mulai jalan, tiba-tiba aparat kepolisian meminta mobil mereka berhenti. Saipul merasa tidak bersalah dan bingung kenapa ada sekelompok pria mencegat mobil, apalagi tidak mengenakan seragam. Dalam pikirannya, sekelompok pria itu begal dan ingin merampoknya, makanya dia bereaksi histeris.

“Karena saya masih belum yakin di situ pihak kepolisian, saya masih membela diri. Saya mempertahankan diri,” beber Saipul.

Dia baru sadar diamankan oleh polisi dan bukan begal saat sampai di kantor polisi. “Pas saya sampai sini, ada tulisan Polsek Tambora saya baru tenang, saya tenang, alhamdulilah,” ungkap Saipul.

“Tadinya saya mikir mau dibawa kemana. Sudah berpikir bakal dibunuh, karena bapak polisi enggak pakai seragam, pakai pakaian preman, itu yang buat saya curiga,” sambung Saipul.

Saipul Jamil meminta maaf atas kecurigaannya. Dan dia mengikuti segala pemeriksaan tes urine, hasilnya negatif. Sementara, asistennya positif narkoba dan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

“Pokoknya enggak tahu si asisten saya terlibat narkoba. Jadi saya enggak fokus dia buang apa, saya tahu dia terlibat pas dia di sini (Polsek),” tegas Saipul. (*)

Reporter: JP Group

Update