batampos – Baby blues atau atau perubahan emosi pascapersalinan sering
terjadi pada ibu yang baru melahirkan. Periode perubahan suasana hati
menjadi sedih yang sering muncul dalam seminggu pertama setelah bayi lahir.
American Pregnancy melansir meskipun baby blues merupakan bentuk depresi
pascapersalinan yang paling ringan, penting untuk tidak mengabaikan
perubahan yang terjadi dalam tubuh.
Sebab masih banyak perempuan merasa bingung mengapa mereka merasa
sedih setelah melahirkan bayi dan sering kali hal tersebut tidak dibicarakan.
Dikutip dari Pregnancy Birth & Baby, baby blues sangat umum terjadi, sekitar
empat dari setiap lima ibu baru, mengalaminya dalam seminggu pertama atau
lebih setelah melahirkan.
Baca juga: Cukup 30 Menit Setiap Minggu, Olahraga Yoga Baik untuk Bumil
Gejala seorang ibu yang mengalami baby blues di antaranya menangis atau
merasa sedih tanpa alasan yang jelas, gelisah, cemas, lelah, marah-marah, dan
memiliki konsentrasi yang buruk. Bahkan dapat mengalami insomnia
meskipun bayi sudah tertidur dengan nyenyak.
Gejala tersebut dapat berlangsung hingga dua minggu. Biasanya perubahan
perasaan sedih itu akan menghilang dengan sendirinya, sehingga tidak
memerlukan pengobatan khusus.
Dilansir dari March Of Dimes, penyebab dari baby blues kemungkinan terjadi
karena perubahan hormon dari masa kehamilan yang berubah menjadi
persalinan, yang dapat menyebabkan depresi. Selain itu, berbagai penyesuaian
keadaan yang terjadi setelah kelahiran bayi, seperti masalah emosional juga
turut menjadi penyebabnya.
Seorang ibu dapat merasa cemas mengenai cara merawat bayi yang baru lahir,
atau kekhawatiran terhadap perubahan dalam kehidupan setelah melahirkan,
pemikiran-pemikiran semacam ini dapat memicu timbulnya perasaan sedih
atau depresi.
Baca juga: Tidak Adanya Dukungan jadi Penyebab Ibu Bekerja Berhenti Menyusui
Selama mengalami baby blues, penting sekali untuk menjaga kesehatan fisik
dan mental. Berikut beberapa tip yang mungkin dapat bermanfaat:
1. Membicarakan kondisi yang sedang terjadi dan meminta bantuan kepada orang terdekat.
2. Usahakan untuk tetap menjaga pola makan yang sehat dan bernutrisi.
3. Gunakan teknik manajemen stres, seperti relaksasi otot dan pernapasan dalam.
4. Menyisihkan waktu untuk diri sendiri beristirahat atau menghirup udara segar.
5. Manfaatkan kesempatan untuk tidur ketika bayi sedang tertidur dengan nyenyak.
Tapi jangan abaikan jika memiliki perasaan sedih yang berlangsung lebih dari
dua minggu bahkan semakin memburuk. Artinya si ibu yang baru melahirkan
makin sulit untuk merawat bayi dan melakukan tugas sehari-hari.
Kemungkinan, gejala tersebut lebih dari sekadar baby blues, yang biasanya
disebut dengan postpartum depression. Jika muncul gejala ini sebaiknya
segera menemui dokter Anda. (*)
Reporter: JPGroup