batampos-Sebagai seorang pemilik perusahaan, menjalankan segala aspek di dalam bisnis membutuhkan banyak pengetahuan dan kecakapan, tidak hanya sekedar memberikan instruksi atau keputusan semata.
Hal itu termasuk dalam pengelolaan karyawan yang baik sehingga perusahaan bisa maju ke arah yang lebih baik. Mengetahui macam-macam aplikasi penggajian dan dapat menerapkannya secara efektif adalah satu dari sekian banyak kecakapan yang harus dimiliki oleh seorang owner.
Terutama jika anda ingin memiliki perusahaan yang bisa berkembang lebih besar, tentunya anda tidak boleh menghabiskan waktu untuk hanya mengurusi karyawan. aplikasi penggajian dan pengelolaan yang rapi akan membuat urusan tersebut cepat selesai.
Dengan begitu, pemilik perusahaan tidak akan terbebani untuk memikirkan para karyawan, begitu juga dengan sistem manajerial yang lain, bahkan jika ia memiliki bidang khusus seperti HRD untuk menangani para karyawan, owner tetap harus mengerti sistem yang berjalan.
Berbicara soal aplikasi penggajian, ada beberapa sistem yang sering diterapkan khususnya di Indonesia, termasuk faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah gaji karyawan, kontrak kerja, dan sebagainya. Dalam pembahasan kali ini, redaksi akan membedah hal apa saja yang berpengaruh dalam pengaturan gaji untuk para karyawan. Baik dari macam-macam sistemnya, manfaat atau timbal balik dari pemberian bonus, kendala yang sering dihadapi ketika menerapkan sistem gaji karyawan, dan sebagainya. Nah, langsung saja simak pembahasan di bawah ini.
Macam-Macam Aplikasi Penggajian yang Ada di Indonesia
Pada artikel kali ini, redaksi akan memaparkan 3 jenis aplikasi penggajian yang sering dipakai, khususnya di Indonesia. Dengan gaji tersebut, akan merefleksikan seberapa besar beban pekerjaan seorang karyawan, tingkat produktivitas, lamanya bekerja di suatu perusahaan. Apa saja ketiga aplikasi penggajian tersebut? Berikut 3 sistem gaji yang berlaku di Indonesia.
1. Sistem Skala Tunggal
Dengan aplikasi penggajian berskala tunggal, perusahaan hanya membedakan jumlah besaran gaji dari pangkat atau jabatan yang diemban oleh seorang karyawan. Jika anda merupakan salah satu karyawan dengan pangkat rendah, tentunya anda akan mendapatkan gaji rendah tanpa memandang beban pekerjaan yang anda lakukan. Sebaliknya, jika pangkat anda tinggi, maka gaji anda juga akan naik seiring kenaikan pangkat tersebut.
BACA JUGA: Aplikasi Lensa AI Ubah Foto Biasa Jadi Kekinian, Begini Caranya
Perusahaan yang menerapkan aplikasi penggajian seperti ini juga cukup banyak di Indonesia, manfaat yang diperoleh dari sistem ini adalah kemudahan dalam memberikan gaji. Pihak manajemen karyawan tidak perlu menghabiskan waktu untuk merekap hasil kerja, absensi, dan sebagainya untuk menyimpulkan jumlah gaji yang akan diberikan di akhir atau awal bulan. Cukup dengan melihat jabatan karyawan tersebut. Namun, banyak yang menilai sistem ini kurang adil karena tidak memandang beban pekerjaan yang lebih berat dari jabatan rendah.
2. Sistem Skala Ganda
aplikasi penggajian yang kedua setelah skala tunggal adalah skala ganda, berbeda dengan sistem skala tunggal yang hanya melihat jabatan sebagai pertimbangan jumlah gaji, skala ganda adalah sistem yang mempertimbangkan kinerja dan prestasi seorang karyawan. Seseorang yang memiliki pangkat rendah atau karyawan yang masuk dengan membawa catatan prestasi serta melakukan tugasnya dengan baik, produktif, kooperatif, bisa saja mendapatkan jumlah gaji yang sama dengan karyawan berpangkat di atasnya. Cukup adil ketimbang aplikasi penggajian yang pertama, bukan?
Sisi positif dari pemakaian sistem ini dalam perusahaan adalah dapat memotivasi para karyawan untuk lebih giat dalam bekerja. Tentunya, jika para karyawan semakin produktif, maka tingkat kemajuan perusahaan juga akan naik dari waktu ke waktu. Namun, ada sisi negatif dari sistem ini yaitu besaran dana pensiun yang diberikan biasanya lebih rendah ketimbang semasa ia bekerja.
3. Sistem Campuran
Terakhir, ada aplikasi penggajian campuran, yakni sistem yang menggabungkan antara sistem tunggal dan sistem ganda. Singkatnya, perhitungan gaji utama seorang karyawan tetap dihitung berdasarkan jabatan mereka. Jadi, pada dasarnya sistem ini menerapkan sistem tunggal, di mana jabatan adalah tolak ukur utama bagi manajemen untuk memberikan upah. Namun, selain gaji utama yang diberikan tersebut, perusahaan yang menganut sistem ini juga akan memberikan tunjangan gaji yang dihitung berdasarkan kinerja, prestasi, dan sebagainya.
Aplikasi penggajian seperti ini adalah yang paling banyak digunakan di Indonesia. Sebab, perusahaan merasa sistem yang seperti ini lebih adil untuk memperlakukan karyawan dengan baik. Namun demikian, kembali lagi pada pembahasan di awal, pihak manajemen atau owner harus mengetahui bagaimana gerak-gerik karyawan dengan baik, harus mengetahui ilmu tentang pengelolaan karyawan dan sebagainya. Jika tidak, maka percuma saja sistem ini diterapkan karena manajer tidak kompeten dalam mengawasi para karyawan.
Manfaat Memberikan Bonus
Di antara upaya perusahaan untuk memberi kenyamanan serta apresiasi pada kinerja para karyawan adalah memberikan bonus. Ada beberapa jeni bonus di samping bonus tahunan yang sering diberikan beserta manfaat-manfaat yang bisa didapatkan dari pemberian bonus tersebut. Setidaknya, ada empat jenis bonus yang dapat diketahui. Bonus tersebut adalah bonus tahunan, bonus prestasi, bonus tantiem, dan bonus retensi. Pada pembahasan kali ini redaksi akan membahas bonus apa saja yang ada dalam aplikasi penggajian beserta manfaatnya
1. Bonus Jenis Tahunan
Dalam sebuah perusahaan, aplikasi penggajian apa saja yang mereka terapkan pastinya memiliki bonus yang diberikan pada karyawan di akhir tahun. Khususnya bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah ini, bonus tahunan yang diberikan biasa mereka sebut dengan gaji ke-13.
Kompensasi ini sudah berlaku dan biasa diberikan dalam bentuk tunai. Tiap perusahaan berhak menentukan besaran bonus yang mereka inginkan. Berbeda perusahaan, tentunya berbeda besaran bonus yang diberikan. Bonus biasanya juga mempertimbangkan banyak hal seperti kinerja, produktivitas dan prestasi karyawan secara keseluruhan.
2. Bonus Jenis Prestasi
Bagi perusahaan yang memiliki karyawan dalam jumlah yang banyak untuk memproduksi barang tertentu, biasanya setiap karyawan akan berkompetisi untuk menjadi karyawan yang paling produktif. Perusahaan juga akan memberikan iming-iming bonus berupa bonus prestasi dalam aplikasi penggajian ini. Yaitu siapa saja karyawan dalam perusahaan tersebut dapat memenuhi target atau bahkan melebihi dari target yang sudah ditentukan, dialah yang berhak mendapatkan bonus bersama gajinya.
3. Bonus Jenis Tantiem
Bonus merupakan pemberian tersendiri di luar aplikasi penggajian yang diterapkan. Kendati demikian, pemberian bonus kepada karyawan memiliki aturan yang baku sesuai arahan Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia. Jenis bonus yang ketiga adalah bonus Tantiem yang diberikan kepada direksi, komisaris, serta pemegang saham yang memberikan modal kepada perusahaan tersebut. Bonus ini diberikan tatkala perusahaan mendapat keuntungan bersih dari produktivitas yang mereka lakukan.
4. Bonus Jenis Retensi
Dalam upaya mempertahankan karyawan yang terikat kontrak atau ingin memperpanjang karena kebutuhan tertentu, pihak perusahaan dapat membuat kesepakatan dengan memberikan bonus retensi diluar aplikasi penggajian yang ditetapkan. Jadi, bonus jenis ini adalah bonus yang diberikan oleh suatu perusahaan dalam upaya mempertahankan karyawan mereka untuk kebutuhan tertentu.
Faktor yang Mempengaruhi Pemotongan dan Kenaikan Gaji
Banyak permasalahan yang ditemui saat menerapkan aplikasi penggajian di dalam perusahaan terutama pada perusahaan yang dipegang oleh manajerial yang baru. Ketika perusahaan berganti kepemimpinan atau berganti kebijakan, terkadang hal ini tidak lepas dari berbagai permasalahan yang timbul. Baik dari internal yakni dari pihak karyawan dan manajer, atau dari pihak eksternal dari konsumen atau investor yang memberikan modal investasi bagi perusahaan tersebut.
Pada pembahasan di bab ini, redaksi akan mengupas apa saja kesalahan perusahaan yang menimbulkan masalah pada aplikasi penggajian yang berlaku. Setidaknya ada 4 jenis kesalahan yang perlu anda perhatikan di sini. Apa saja empat kesalahan perusahaan tersebut? Simak ulasan di bawah ini.
1. Kekurangan atau kelebihan dalam menggaji karyawan
Seorang manajer atau HRD harus bisa membagi dengan adil sesuai ketetapan sistem yang berlaku. Jika perusahaan tersebut memberikan gaji terlalu besar pada karyawan, tentunya hal tersebut memiliki dampak buruk bagi perusahaan itu sendiri. Salah satu dampak buruk dari memberikan gaji lebih pada karyawan adalah; karyawan akan menganggap bahwa gaji dengan jumlah sekian adalah hak wajib yang harus diberikan oleh perusahaan kepadanya. Sementara jika perusahaan ingin menerapkan ke batas normal, maka hal itu akan dianggapnya sebagai pemotongan gaji.
2. Tidak memperhatikan regulasi peraturan pemerintah
Pemerintah melalui kementerian tenaga kerja telah mengatur dengan sedemikian rupa demi memberikan kenyamanan bagi tenaga kerja dan juga perusahaan yang beroperasi di seluruh wilayah Republik Indonesia. Dengan peraturan-peraturan tersebut, diharapkan perusahaan bisa semakin berkembang dan tidak keluar dari koridor keamanan serta ketertiban bernegara. Salah satu kebijakan pemerintah adalah menetapkan ukuran gaji atau Upah Minimum Provinsi (UMP). Jangan sampai tertinggal informasi terkait penetapan ukuran yang bisa saja berubah sewaktu-waktu ini.
3. Kesalahan Aplikasi
Ketiga, hal yang perlu anda perhatikan saat mengelola penggajian adalah aplikasi yang anda gunakan dalam mengatur pembagian gaji. Anda tidak bisa menyalakan mesin, ya, siapa pun tidak bisa menyalakan mesin untuk pembagian gaji yang tidak merata atau tidak adil. Untuk itu, anda harus memastikan menggunakan aplikasi yang baik dan terjamin. Pada pembahasan ini, redaksi akan memberikan rekomendasi aplikasi penggajian yang dikelola oleh Mekari, yakni Talenta.
Dengan mengandalkan aplikasi penggajian pihak ketiga Mekari Talenta, anda dapat mengatur penggajian dengan lebih tenang dan leluasa. Sebab, persentase kesalahan dalam menggunakan aplikasi pihak ketiga sangatlah tipis jika dibandingkan dengan mengelola penggajian secara mandiri. Perusahaan hanya cukup membayar biaya berlangganan untuk bisa menikmati semua fitur yang ada di dalamnya.
Terakhir, sebagai penutup pembahasan kali ini, redaksi akan memberikan satu aplikasi pihak ketiga yang bisa membantu pengelolaan aplikasi penggajian pada perusahaan anda. Ini adalah aplikasi penggajian Mekari Talenta yang dapat anda akses melalui link berikut Talenta.co. Dengan penggajian karyawan yang terkelola dengan baik, manajemen dapat fokus untuk mengembangkan inovasi baik dari segi produksi maupun untuk meningkatkan kenyamanan pihak yang ada di perusahaan tersebut.
Berbagai layanan premium yang berkualitas dapat membantu anda meningkatkan kenyamanan serta kemudahan mengatur segala jenis urusan yang berhubungan dengan pengelolaan karyawan. Tugas menangani karyawan akan lebih ringan, permasalahan yang timbul akan menghilang satu persatu. Dengan begitu, tentunya tidak akan terjadi kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh keteledoran HRD atau kesalahan aplikasi. Nah, sekian pembahasan kali ini, semoga bermanfaat. (*)