batampos – Hyundai Motor Company, Rabu (28/8) menyelenggarakan CEO Investor Day
2024 dan meluncurkan strategi jangka menengah dan panjang baru, yaitu ‘Hyundai Way’.
Dalam acara ini, Hyundai mengungkapkan komitmennya untuk meningkatkan daya saing di sektor kendaraan listrik (EV) dan hybrid, memajukan teknologi baterai dan kendaraan otonom, serta memperluas visinya sebagai penggerak energi, sebagai bentuk respons yang fleksibel terhadap lingkungan pasar berkat kemampuannya yang dinamis.
“Dengan strategi Hyundai Way, kami akan merespons pasar dengan cepat dan fleksibel,
memungkinkan kami untuk tetap memimpin dalam situasi pasar yang tidak menentu dan
mempersiapkan perusahaan untuk masa depan yang berfokus pada mobilitas dan energi,” kata Jaehoon Chang, Presiden dan CEO Hyundai Motor Company. “Hyundai akan memperkuat posisinya sebagai game changer dengan memperluas fokus dari memproduksi kendaraan ke berbagai bentuk mobilitas. Dengan memperkuat peran di sektor energi dan mewujudkan masyarakat berbasis hidrogen, kami berencana untuk menjadi perusahaan yang tetap memimpin di tingkat global selama masa transisi energi ini.”
Pada 2024, Hyundai Motor berhasil mempertahankan profitabilitas dan daya saing kendaraan listriknya (EV) di pasar. Prestasi ini diakui oleh lembaga pemeringkat global, dengan perusahaan mendapatkan peringkat kredit ‘A-grade’ dari lembaga pemeringkat kredit global terkemuka. Selain itu, dengan volume penjualan global tahunan sebanyak 4,21 juta unit pada tahun 2023, Hyundai Motor membantu Hyundai Motor Group menjadi satu dari tiga produsen mobil terbesar di dunia.
Menerapkan ekspansi lineup hybrid dan sistem hybrid TMED-II generasi terbaru
Hyundai Motor telah berada di garis depan pasar hybrid selama bertahun-tahun dengan sistem hybrid TMED miliknya. Hyundai ingin memanfaatkan keahliannya untuk semakin memperkuat posisinya di pasar hybrid melalui strategi Hyundai Dynamic Capabilities yang baru, yaitu respons fleksibel terhadap pasar yang didasarkan pada kemampuan inti.
Melalui strategi ini, perusahaan akan memperluas penerapan sistem hybrid di luar mobil berukuran compact dan sedang ke kendaraan kecil, besar, dan mewah, sehingga perusahaan dapat secara efektif menggandakan jangkauan saat ini dari tujuh menjadi 14 model. Ekspansi ini tidak hanya mencakup kendaraan Hyundai, tetapi juga merek luxury-nya, Genesis, yang akan menawarkan opsi hybrid untuk semua model, kecuali untuk model yang sepenuhnya listrik.
Perusahaan juga akan memperkenalkan sistem TMED-II generasi berikutnya. Versi yang
ditingkatkan dari sistem hybrid yang ada ini telah mencapai tingkat daya saing tertinggi di dunia dengan secara signifikan meningkatkan kinerja dan efisiensi bahan bakar dibandingkan dengan sistem yang ada. Sistem ini dijadwalkan untuk diintegrasikan ke dalam produksi kendaraan mulai Januari 2025. Kendaraan hybrid masa depan akan dilengkapi dengan teknologi premium seperti smart regenerative braking dan V2L, yang akan meningkatkan nilai produk dan memperkuat posisi Hyundai Motor di pasar dengan kualitas produk yang unggul.
Berbekal kemampuan hybrid yang ditingkatkan, Hyundai Motor bertujuan meningkatkan penjualan kendaraan hybrid secara signifikan. Pada 2028, target penjualan adalah 1,33 juta unit, meningkat lebih dari 40% dari rencana penjualan global dari tahun sebelumnya. Perusahaan memperkirakan lonjakan permintaan hybrid, terutama di Amerika Utara, di mana mereka berencana meningkatkan volume kendaraan hybrid menjadi 690.000 unit pada 2030. Hyundai akan menyesuaikan ekspansi penjualan hybrid untuk memenuhi permintaan di setiap wilayah, termasuk Korea dan Eropa.
Rencana penyebaran hybrid regional yang diperluas akan memastikan fleksibilitas portofolio pasar. Untuk memfasilitasi rencana ambisius ini, Hyundai Motor telah mengamankan sistem produksi yang fleksibel dan jaringan pasokan suku cadang, memanfaatkan sepenuhnya pabrik global utama serta memperkenalkan model hybrid, yang menghasilkan pengurangan biaya dan peningkatan profitabilitas. Hyundai juga berencana untuk memproduksi kendaraan hybrid di Hyundai Motor Group Metaplant America (HMGMA) di Georgia, AS, bersama model EV khusus mereka, termasuk IONIQ 5 dan IONIQ 9, SUV listrik tiga baris yang dinantikan. Strategi ini akan memungkinkan perusahaan untuk merespons dengan cepat pasar Amerika Utara, yang saat ini menghadapi
kekurangan pasokan hybrid, dan meningkatkan efisiensi operasional pabrik.
Peluncuran ekspansi lineup EV dan EREV baru
Sebagai tanggapan terhadap penurunan permintaan EV baru-baru ini, Hyundai Motor sedang mengembangkan EREV baru di bawah strategi Hyundai Dynamic Capabilities. EREV baru ini akan menggabungkan keunggulan mesin pembakaran internal (ICE) dan EV. Hyundai Motor telah mengembangkan sistem powertrain dan power electronics (PT/PE) yang unik, memungkinkan penggerak empat roda dengan penerapan dua motor. Operasi ini sepenuhnya menggunakan tenaga listrik, mirip dengan EV, dengan mesin yang digunakan hanya untuk mengisi daya baterai.
EREV baru ini memaksimalkan penggunaan mesin yang ada untuk meningkatkan daya tarik
pelanggan dan mengamankan daya saing biaya dibandingkan dengan EV serupa dengan
mengurangi kapasitas baterai yang berbiaya tinggi. EREV ini memberikan pengalaman berkendara responsif yang mirip dengan EV, memungkinkan konsumen untuk bertransisi secara alami ke EV selama periode pemulihan permintaan di masa depan. EREV baru ini juga menawarkan daya saing harga dibandingkan dengan EV melalui optimalisasi kapasitas baterai dan memungkinkan pengisian bahan bakar serta pengisian daya tanpa cemas, sambil menawarkan jangkauan berkendara superior lebih dari 900 km ketika baterai terisi penuh. Kendaraan ini berfungsi sebagai jembatan penting menuju elektrifikasi.
Hyundai Motor berencana untuk memulai produksi massal EREV baru di Amerika Utara dan China pada akhir 2026, dengan penjualan dimulai secara serius pada 2027. Di pasar Amerika Utara, perusahaan akan meluncurkan model SUV kelas D dari merek Hyundai dan Genesis untuk memenuhi sisa permintaan mesin pembakaran internal, dengan target lebih dari 80.000 unit. (*)