batampos – Kamu termasuk seorang social butterfly atau hanya senang bersosialisasi? Simak ciri-cirinya. Social butterfly sering dilayangkan kepada orang-orang yang memiliki orientasi sosial yang tinggi, mudah bergaul, karismatik, dan menawan.
Dikutip dari Mind Body Green, social butterfly merupakan seseorang yang menempatkan hubungan sosialnya di skala prioritas yang tertinggi dan sering disebut juga sebagai ekstrovert.
Menjadi orang yang suka bersosialisasi lebih dari sekadar ciri-ciri kepribadian dan dalam praktiknya pun tidak selalu mudah seperti yang kebanyakan orang asumsikan.
Baca Juga:Nicholas Hoult Terpilih Perankan Lex Luthor, Musuh Superman di Film Superman: Legacy
Untuk mengetahui apakah kamu seorang social butterfly atau hanya sekadar senang bersosialisasi simak ulasannya di sini!
Ciri-ciri social butterfly
Menjadi seorang yang ekstrovert berkembang dalam interaksi sosial dan lebih menyukai interaksi sosial daripada sendiri.
Seorang social butterfly biasaya selalu merencanakan sesuatu untuk bertemu atau hanya sekadar berbincang dengan orang lain. Mereka suka pergi ke acara-acara dan tidak masalah jika harus bertemu dengan orang baru.
Social butterfly cenderung menjadi pembicara yang terampil. Mereka tidak canggung, jika harus berinteraksi dengan orang asing, membangun jaringan secara profesional, dan diskusi kelompok.
Orang-orang social butterfly seringkali memiliki karisma tertentu yang terlihat jelas di mata orang lain. Umumnya mereka ramah dan hangat ketika menghabiskan waktu mereka bersama orang lain.
Cara bergaul dengan social butterfly
Dilansir dari Well and Good, seseorang dengan kecenderungan social butterfly akan memiliki lebih banyak komitmen sosial dan tertarik ke berbagai arah.
Mengingat ketertarikan mereka dengan hal-hal baru, luasnya jaringan sosial, dan keinginan mereka untuk berkumpul dan bergaul dengan kelompok yang lebih besar, mereka banyak teman dan menghadiri banyak acara sosial.
Risiko menjadi social butterfly
Kecintaan seorang social butterfly terhadap kehidupan sosialnya dapat menghalangi tugas dan aktivitas lain yang perlu diselesaikan.
Tak jarang, seorang social butterfly menimbulkan masalah bagi lingkungan kerja mereka, dimana mereka menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengobrol daripada menyelesaikan tugas mereka.
Selain itu, mereka juga kesulitan untuk melakukan apapun dengan tepat waktu karena banyaknya orang yang ingin bersosialisasi dengannya menjadi suatu hambatan baginya.
Walaupun terbangun hubungan secara sosial, namun hubungan ini hanya bersifat dangkal, dan akan sulit mengembangkan hubungan intim yang lebih dekat dengan orang lain.
Kondisi ini menyebabkan kualitas hubungan dengan orang lain tidak terlalu baik karena hanya mementingkan kuantitas atau jumlah lingkaran sosial yang semakin luas.
Sifat seorang social butterfly yang selalu jadi sorotan, tidak membiarkan orang lain menjadi sorotan meskipun mereka perlu atau pantas menjadi sorotan. Hal-hal seperti itu yang bisa menyebabkan perselisihan dalam hubungan pribadi dengan orang lain. (*)
Reporter : jpgroup