batampos – Jika terbukti bersalah, Ed Sheeran bakal tinggalkan dunia musik. Pengakuan ini dikatakan Sheeran yang saat ini sedang menghadapi gugatan dari ahli waris Ed Townsend, co-writer hit Marvin Gaye Let’s Get It On.
’’Kalau hal itu terjadi, selesai sudah, aku berhenti (bermusik, Red). Aku merasa sangat terhina, sudah kudedikasikan seluruh hidupku untuk menjadi seorang penampil dan penulis lagu, lalu seseorang mencelanya,’’ tegas musisi Inggris itu.
Ed Sheeran pada Senin (1/5) waktu setempat kembali menghadiri sidang tuduhan plagiarisme di pengadilan federal Manhattan.
Pihak Townsend mengajukan perkara tersebut pada 2016. Mereka menuntut ganti rugi senilai USD 100 juta (Rp 1,469 triliun) terkait kesamaan antara lagu Thinking Out Loud milik Sheeran dan karya yang ditulisnya pada 1973 itu.
Pihaknya menyatakan, Thinking Out Loud memiliki kesamaan mencolok serta punya elemen-elemen umum –antara lain, ritme serta sequence empat chord– dengan Let’s Get It On.
Baca juga: The Super Mario Bros Movie Lampaui Pendapatan Box Office
Dalam persidangan akhir pekan lalu, pihak Townsend memutar video konser Sheeran pada 2014. Saat itu dia me-mash up Thinking Out Loud dengan Let’s Get It On. Peng
Pengacara Townsend, Ben Crump, mengklaim, rekaman itu setara dengan pengakuan plagiarisme. Namun, Sheeran bersikukuh. Dia menyatakan kerap memadukan Thinking Out Loud dengan lagu lain, antara lain, hit Van Morrison Crazy in Love hingga I Will Always Love You-nya Dolly Parton.
’’Banyak lagu punya chord yang sama. Kalian bisa membawakan Let It Be ke No Woman No Cry dan menukar chord-nya,’’ paparnya dalam persidangan pada pekan lalu. Dia juga menyatakan, Thinking Out Loud memang terinspirasi lagu lama. Yakni, karya-karya musisi Irlandia Van Morrison.
Baca juga: Hati-hati Beri Susu, Madu, Daging, dan Telur pada Balita
Untuk membuktikannya, dia membawakan sequence empat chord dari Thinking Out Loud –yang oleh pihak Townsend menjadi salah satu poin plagiarisme– dan membandingkannya dengan beberapa lagu Van Morrison. Di antaranya, Tupelo Honey dan Crazy Love.
Selama persidangan itu, dia juga membantah Alexander Stewart, musikolog sekaligus saksi ahli dari pihak penggugat. Stewart menyatakan, 24 detik pertama Thinking Out Loud mirip dengan pembuka Let’s Get It On. Dia juga memutarkan lagu Marvin Gaye tersebut versi transkripsi komputer. Sheeran menilai, pernyataan Stewart patut dipertanyakan.
’’Kalau boleh jujur, yang dilakukannya di sini adalah tindak kriminal. Aku tidak tahu mengapa dia diizinkan jadi saksi ahli,’’ cecarnya. (*)
Reporter: JPGroup