Oleh Prof Dr Apt Mangestuti Agil MS *)
Masyarakat Jawa mengenal rimpang lempuyang yang dijadikan minuman cabai lempuyang sebagai salah satu ramuan jamu gendong yang sangat populer. Ramuan lain berbahan lempuyang juga banyak, biasanya dicampur empon-empon lain seperti jahe dan kunyit.
—
batampos – Manfaat yang didapat melalui minuman itu, antara lain, mengatasi pegal linu otot dan persendian, penambah nafsu makan, demam, perut kembung, rematik, hingga sakit gigi. Orang Thailand menggunakan rimpang lempuyang untuk mengatasi perut kembung. Di Tiongkok, rendaman rimpang dalam alkohol digunakan sebagai tonik.
Baca juga:Cokelat Jadi Pembuka Konser Sheila On 7
Ada beberapa jenis tanaman lempuyang yang sudah dikenal masyarakat Jawa, yaitu lempuyang gajah, lempuyang emprit, dan lempuyang wangi. Ketiganya adalah varietas tanaman lempuyang yang bernama ilmiah Zingiber zerumbet dari suku Zingiberaceae. Tiap varietas mempunyai bau, rasa, dan ukuran yang spesifik.
Secara morfologis, bentuk dan warna bunga tanaman tersebut bisa menjadi pembeda dengan tanaman dari keluarga jahe lainnya. Bunganya yang berbentuk seperti kerucut bunga pinus berwarna hijau ketika masih muda. Dan, dari situ tumbuh beberapa bunga berwarna putih pada permukaan kerucut. Bagian kerucut bunga itu mengandung cairan yang dapat dijadikan bahan sampo. Karena itulah, lempuyang juga disebut bitter shampoo ginger. Warna merah saat kerucut sudah tua membuat bunga terlihat indah dan digunakan sebagai hiasan.
Lempuyang punya nama lain bitter ginger atau lempoyang dalam bahasa Malaysia. Diduga berasal dari India dan Semenanjung Melayu. Kini lempuyang mudah didapat di beberapa kawasan Asia Tenggara, Pasifik, dan Oseania.
Seperti tanaman dari kelompok jahe pada umumnya, daun dan rimpang lempuyang berbau spesifik karena mengandung minyak asiri. Bau itulah yang membuat pemakaiannya sebagai rempah atau bahan makanan.
Sebuah penelitian telah menemukan senyawa zerumbone sebagai zat kandungan utama minyak asiri pada lempuyang. Kandungan minyak asiri itu memang sangat kaya sehingga sampai sekarang penelitian selalu menemukan zat baru. Kandungan lain dari rimpang lempuyang adalah golongan terpene, polifenol, dan alkaloid. Berbagai khasiat lempuyang sudah diketahui, seperti yang ditemukan peneliti Brasil, antara lain antiradang antioksidan, antidiabetes, antikanker, antimikrobial, penurun demam, dan antivirus. Hasil penelitian lain pada hewan coba menunjukkan khasiat dosis tertentu ekstrak rimpang sebagai pereda nyeri.
Nyeri Sendi
Nyeri persendian yang dialami manula tidak bisa dipandang remeh. Mereka harus terus-menerus mengonsumsi obat antinyeri yang punya efek samping dan ancaman persendian yang tidak dapat digerakkan. Karena itu, para dokter mencoba memanfaatkan bahan herbal yang sudah dipakai pada pengobatan alternatif untuk nyeri. Nah, lempuyang adalah pilihan karena studi khasiat untuk mengatasi nyeri otot dan persendian memang menunjukkan hal itu.
Penelitian menemukan bahwa khasiat pengobatan untuk nyeri sendi itu karena kerja dari zat kandungan zerumbone. Kerjanya, antara lain, melalui pengendalian edema (pembengkakan karena penumpukan cairan) yang menyertai. Hasil penelitian juga menengarai tidak terjadinya efek samping yang serius pada pemakaian lempuyang selama percobaan. Dan, dugaan kuat lain adalah adanya hubungan antara khasiat penghilang nyeri persendian dan khasiat sebagai antiradang. Jadi, pemakaian lempuyang secara empiris sebagai penghilang nyeri sudah mendapat dukungan secara ilmiah.
Mencegah Kerusakan Sel Otak
Konsumsi alkohol secara berlebihan sudah pasti mengakibatkan kerusakan sel otak secara akut maupun kronis. Sebab, alkohol mudah menembus sawar darah otak, yaitu barier pemisah pembuluh darah otak dan cairan otak lainnya. Selanjutnya, alkohol menyebabkan kerusakan oksidatif karena terdapat radikal bebas berlebih yang merusak sel saraf. Karena itulah, diperlukan zat antioksidan sebagai penetral radikal bebas.
Ekstrak lempuyang ternyata terbukti bekerja sebagai antioksidan berkat kerja zat kandungannya, termasuk golongan fenolik. Aktivitas pencegahan kerusakan sel saraf itu meningkat seiring pertambahan dosis yang diberikan pada hewan percobaan. Jadi, efek ekstrak rimpang lempuyang terhadap sel otak membuktikan potensinya sebagai agen pelindung saraf otak pada hewan percobaan tikus. Informasi hasil penelitian tersebut menambah jenis bahan alam yang bekerja melindungi kesehatan otak sebagai pusat komando fungsi tubuh manusia.
Immunosuppressant
Immunosuppressant artinya penekan sistem imun. Benar, ternyata ada kondisi di mana kekuatan atau kerja sistem imun tubuh harus diturunkan atau ditekan. Misalnya, pada orang yang menjalani transplantasi organ. Sistem imun pasti bergolak dan menolak organ baru itu karena dipandang sebagai benda asing atau musuh. Untuk mengendalikan penolakan tersebut, diperlukan immunosuppressant.
Ternyata, khasiat penekan imun dari lempuyang sudah dipelajari sekumpulan peneliti asal Malaysia dan Pakistan. Hasilnya memang menunjukkan kemampuan ekstrak etanol secara kuat menurunkan imun bawaan pada tikus. Cara kerjanya juga sudah dipelajari, termasuk pengendalian zat penyebab kerusakan sel. Jadi, hasil itu menunjukkan potensi pengembangan lempuyang sebagai agen penekan sistem imun yang cukup poten. (*)
RAMUAN LEMPUYANG
Untuk perut kembung dan masuk angin
– Ambil lempuyang segar 10–15 cm. Lalu, kupas, cuci, dan parut.
– Tambahkan air sedikit demi sedikit, peras.
– Minum satu sendok makan air perasan. Amati efeknya.
– Ulangi pemakaiannya sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan serta menjalankan pola hidup sehat.
Alternatif lain
– Disajikan hangat bersama empon-empon lain seperti jahe dan kunyit.
– Rebus irisan bahan tersebut dalam air dengan api sedang.
– Saring dan minumlah secara teratur 250 ml 1–2 kali seminggu.
Peringatan
Belum ada data lengkap tentang keamanan penggunaan lempuyang dan produk berbahan lempuyang bagi ibu hamil, ibu menyusui, anak, dan bayi.
Dari berbagai sumber
*) Prof Dr Apt Mangestuti Agil MS, Guru besar botani farmasi dan farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, Kanal Kesehatan Prof Mangestuti(*)
reporter: jpgroup