batampos– Oli memiliki peran penting dalam mesin kendaraan. Setiap pabrikan kendaraan pasti akan memberikan rekomendasi untuk selalu rutin mengganti oli mesin tepat waktu.
Jika tidak dilakukan penggantian oli, akibatnya akan fatal bagi mesin kendaraan. Umumnya, masa penggantian oli mobil ditentukan berdasarkan seberapa keras mesin mobil bekerja dan seberapa sering mobil digunakan.
Tapi pabrikan mobil juga biasanya memberikan jangka waktu berdasarkan 6 bulan atau jarak tempuh setiap 10 ribu km.
Oli yang tidak diganti akan menjadi semakin hitam dan kental. Hal tersebut menyebabkan fungsi oli sebagai pelumas seluruh komponen mesin akan menurun.
Tentunya juga berdampak pada turunnya kinerja mesin mobil. Selain itu, suara mesin juga akan terdengar semakin kasar. Bahkan bisa saja mesin mobil akan sulit dinyalakan saat pertama kali ingin digunakan di pagi hari.
Begitu juga oli mesin yang lama tidak digunakan atau kendaraan tidak dinyalakan. Masalah utama ketika oli mesin tidak digunakan dalam jangka lama bisa menimbulkan penumpukan kontaminan di bak oli.
Jika sudah menumpuk di bak penampungan oli (carter oli) ini maka dikhawatirkan akan terjadi sludge atau lumpur yang disebabkan penggumpalan dari oli di bagian bawah mesin.
Kalau sudah begini dan terlalu lama tidak dinyalakan, maka oli mesin tidak akan bersirkulasi ke bagian mesin. Jika sudah menggumpal dan terbentuk sludge ini maka bisa mengganggu kinerja mesin saat mobil ingin dikendarai lagi.
BACA JUGA: Ini 7 Tips Hemat BBM untuk Mobil
Menurut Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants, pabrikan mobil memberikan rekomendasi untuk mengganti oli tiap 6 bulan sekali atau ketika mobil sudah menempuh jarak 10 ribu km.
“Saat mobil tidak dipakai dalam waktu lama, oli mesin juga harus diganti untuk menghindari resiko mesin rusak karena oli terkontaminasi,” jelas Brahma.
Untuk itu, Anda tidak boleh lupa untuk memanaskan kendaraan setiap 3 hari sekali. Memanaskan mesin mobil secara teratur mampu melancarkan sirkulasi pada komponen-komponen di dalam mesin.
Selain itu, memanaskan mesin mobil juga bertujuan untuk mengisi kembali daya aki atau battery. Hidupkan mesin 10 sampai 15 menit dan putaran mesin dijaga di 1.500 rpm atau lebih.
Selain itu, jika sering telat mengganti oli mesin risiko untuk terjadi overheating akan sangat mungkin terjadi. Performa kerja oli mobil sebagai pendingin mobil tidak akan menjalankan fungsinya secara maksimal apabila oli jarang diganti. Hal tersebut mengakibatkan mobil akan menjadi cepat panas atau mengalami overheating.
Tak hanya itu, mobil akan terasa lebih boros bahan bakar. Gesekan yang terjadi antara komponen-komponen pada mesin mobil akan berkurang dengan adanya oli mobil sebagai pelumas mesin mobil. Gesekan yang halus akan membuat performa kerja mobil semakin meningkat. Tentunya juga akan semakin nyaman digunakan.
Namun, hal yang sebaliknya akan terjadi apabila oli mobil tidak berfungsi secara optimal. Oli mobil yang jarang diganti akan berpengaruh dan membuat gesekan akan semakin kuat dan tarikan akan terasa semakin berat.
“Hal ini akan menyebabkan mesin memerlukan sumber tenaga tambahan yang lain, yaitu bensin. Jika kondisi seperti ini terus dibiarkan terjadi, bensin yang digunakan pada mobil akan menjadi cepat habis,” tambah Brahma lebih lanjut.
Oli yang tidak diganti akan mengental dalam jangka waktu tertentu. Jika didiamkan dalam waktu lama, maka akan terjadi penumpukan kontaminan. Adanya kontaminan dalam oli pun bakal berdampak pada komponen mesin seperti piston dan blok silinder.
Singkat kata, apabila terlanjur rusak anda harus menggantinya dengan cara turun mesin. Hal ini tentunya akan membuat Anda harus mengeluarkan dana yang tidak sedikit.
“Jangan terlalu sering menunda ganti oli jika sudah waktunya, agar performa mobil tetap terjaga karena pelumas akan terus melindungi komponen mesin. Selain itu, pastikan pula memilih pelumas yang sesuai dengan spesifikasi dari pabrikan. Misalkan jenis viskositas yang sesuai, jika pabrikan mobil menganjurkan pelumas 0W-20 maka sebaiknya saat melakukan penggantian juga menggunakan pelumas yang viskositasnya sama,” ungkapnya.
Perhatikan juga jenis pelumas, jangan sampai anjuran pabrikan menggunakan pelumas sintetis tapi saat mengganti oli menggunakan oli mineral, hanya karena harganya lebih murah. Ditakutkan efek jangka panjangnya tidak baik untuk mesin mobil itu sendiri.
Terakhir tentunya pilih pelumas yang berkualitas seperti produk pelumas lansiran PT Pertamina Lubricants (PTPL). Di mana pelumas Pertamina ini memiliki beberapa varian pelumas sintetis yang sesuai untuk mobil modern hingga oli mineral untuk mobil yang usianya lebih dari 5 tahun.
“Produk pelumas Pertamina dilengkapi dengan formulasi Nano Guard Technology. Yaitu teknologi pelumas sintetis untuk mesin bensin terbaru dan dirancang dengan cermat untuk memenuhi persyaratan performa teratas yang terbukti efektif melindungi mesin dan membersihkannya secara menyeluruh hingga celah tersempit,” pungkas Brahma. (*)
reporter: jpgruop