Selasa, 26 November 2024

Selain Kunyit dan Jahe, Teh Hijau Masuk dalam Herbal Antistres

Berita Terkait

Jahe banyak khasiat dan manfaatnya sebagai minuman herbal. (jawapos.com)

batampos – Selain kunyit dan jahe, teh hijau juga masuk dalam herbal antistres. Termasuk juga didalamnya jintan hitam, bawang merah, daun pegagan, sambiloto, dan cabai jawa.

Herbal ini mempunyai kapasitas menormalkan fungsi tubuh dan memperkuat sistem yang baru mengalami stres. Herbal tersebut terbukti punya efek protektif melawan berbagai gangguan lingkungan dan kondisi emosional. Artinya, herbal itu dapat meningkatkan kemampuan beradaptasi dan bertahan terhadap stres.
Kerjanya adalah memicu sistem otak, hormon, enzim, imunitas untuk menetralkan dampak stres, yaitu melalui pengaturan proses metabolis dan homeostasis.

Cara menggunakannya mudah, seperti minum satu cangkir teh hijau yang berkualitas baik setiap pagi. Produk kapsul ekstrak sambiloto dan ekstrak jintan hitam dapat menjadi pilihan dengan menaati aturan pakainya.

Menurut Prof Dr Apt Mangestuti Agil MS, Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, jintan hitam sudah teruji sebagai pengendali imunitas tubuh. Bagian yang dipakai adalah bijinya yang sangat keras sehingga harus dihancurkan. Penghancuran menjadi bubuk memudahkan kelarutan zat kandungan.

Timokuinon adalah kandungan utama minyak atsiri biji jintan hitam. Publikasi penelitian 2021 oleh peneliti Iran menunjukkan pemakaian dalam pengobatan tradisional untuk asma, batuk, bronkitis, sesak dada, dan radang. Studi farmakologi membuktikan kerjanya sebagai antidiabetes, antibatuk, antioksidan, menjaga kesehatan otak, dan imunomodulator. Konsumsilah secara teratur dengan mengikuti petunjuk pemakaian pada label.

Kunyit, masih menurut Dr Mangestuti, adalah jenis rempah yang mendapatkan restu dari Badan Pengawasan Makanan Amerika karena keamanan penggunaannya. Khasiatnya sebagai antivirus mampu menurunkan angka replikasi virus.

Penelitian sudah dilakukan terhadap berbagai virus, termasuk virus hepatitis SARS coronavirus, influenza, human immunodeficiency virus (HIV), herpes simplex, dengue, dan chikungunya.

Studi komputatif oleh peneliti Indonesia dalam publikasinya tahun 2020 menyatakan, kerja kurkumin kandungan kunyit berlangsung melalui banyak jalur penghambatan perbanyakan dan infeksi virus. Sebanyak 1.000–2.500 mg serbuk kunyit per hari aman digunakan. Sebaiknya tidak perlu digunakan secara berlebihan.

Baca juga: Racikan Golden Milk, Hangat dan Kaya Manfaat

Sementara itu, penuturan Dr Mangestuti, perhatian terhadap potensi kandungan jahe sebagai anti-Covid-19 membuahkan hasil. Hasil studi prediksi secara virtual khasiat kandungan gingerenone A, gingerol, geraniol, shogaol, zingiberene, zingiberenol, dan zingerone oleh peneliti Indonesia sudah dipublikasikan pada 2021.

Hasilnya menunjukkan kerjanya menghambat protein virus yang bisa terikat pada pintu masuk virus di reseptor tubuh manusia, yaitu ACE2 (angiotensin converting enzyme 2). Akibatnya, replikasi virus pun terhambat. Takaran 500–1.000 mg per hari serbuk jahe aman digunakan.

Cara pemakaian yang mudah adalah sebagai minuman wedang jahe. Penyiapannya mudah, yaitu cukup dengan merebus 10–15 cm irisan rimpang jahe gajah segar dalam 250 ml air di atas api berkekuatan sedang. Saring dan langsung diminum hangat tanpa penambahan gula, 200 ml setiap hari.

Penelitian aktivitas antivirus kandungan lada hitam sudah banyak dilakukan. Di antaranya, penelitian terhadap virus flu, dengue, dan Ebola. Uji virtual terhadap virus Covid-19 menunjukkan zat kandungan piperdardiine dan piperanine yang aktif. Studi lanjut masih diperlukan, tapi pemakaian sebagai bumbu masak sangat dianjurkan.

Kayu manis tidak hanya berbau wangi dan berasa manis. Khasiatnya untuk kesehatan juga mulai banyak mendapatkan perhatian. Studi ilmiah menunjukkan terdapatnya 23 jenis zat kimia, termasuk cinnamaldehyde (60,41 persen) dan eugenol (3,19 persen).

Khasiat yang sudah diteliti, antara lain, antibakteri, antiviral, antioksidan, imunomodulator, dan pelindung fungsi lambung. Penelitian kerjanya pada sistem imun juga sudah dilakukan peneliti Korea. Hasilnya menunjukkan khasiat sebagai imunomodulator. Pemanfaatannya adalah sebagai bumbu masak dan bahan pembuatan minuman herbal. (*)

Reporter: JPGroup

Baca Juga

Update