batampos – Untuk melaksanakan diet sehat usai puasa Ramadan, wajib memperhatikan konsumsi garam, gula dan minyak harian. Karena makanan berlemak seperti gorengan atau makanan bersantan kerap disajikan sebagai takjil buka puasa.
Spesialis Gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK, dikutip dari siaran pers Tokopedia, Jumat (13/5) melalui ANTARA membagikan tips sederhana untuk kembali menjalani diet sehat pasca puasa.
1. Perhatikan konsumsi gula, garam, dan minyak
Anda harus membatasi konsumsi gula, garam, minyak, serta rajin memantau berat badan. Selain itu, cek kesehatan secara rutin, istirahat yang cukup, dan kelola stres dengan baik.
2. Ikuti prinsip diet
Ikuti pola makan sehat 4J yakni Jumlah, Jadwal, Jenis, dan Jurus Masak.
Jumlah yang cukup dan diet seimbang sesuai kebutuhan, jadwal yang teratur agar proses metabolisme terjaga dengan baik, serta jurus memasak yang sehat dengan memilih pengolahan bervariasi.
“Seperti kukus, rebus, panggang, pepes daripada menggoreng. Menggoreng sebaiknya maksimal dua kali seminggu,” kata Elfina.
Baca juga : Tubuh Sehat Dimulai dari Saluran Cerna yang Bebas Bakteri dan Virus
3. Pemilihan jenis makanan
Pastikan semua zat gizi makronutrien (karbohidrat, protein atau lemak), mikronutrien (vitamin mineral) dan cairan harian terpenuhi.
Pilih karbohidrat kompleks seperti nasi merah, roti gandum atau oatmeal. Pilih lemak dari sumber lemak baik dan kurangi lemak jenuh seperti gorengan atau junk food. Perhatikan juga asupan serat yang bisa didapatkan dari sayur dan buah-buahan.
4. Pemenuhan cairan
Pastikan minum air sebanyak dua liter atau delapan gelas sehari. Minimalisir minuman manis, bersoda dan yang mengandung kafein secara berlebihan, seperti kopi, karena menyebabkan lebih sering buang air kecil dan dapat menghambat penyerapan kalsium.
5. Aktivitas dan latihan fisik
Target olahraga sebaiknya tiga sampai lima kali seminggu. Mulai lah dengan olahraga yang ringan hingga sedang seperti jalan kaki di sekitar rumah untuk melenturkan otot-otot yang telah lama tidak dilatih, baru kemudian atur jadwal olahraga sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh. (*)
Reporter : Antara/JP Group