batampos – Warna monokrom tak hanya cocok disandingkan dengan konsep industrial, tapi juga bisa diterapkan untuk properti American classic style yang menonjolkan kesan mewah nan elegan. Hal inilah yang ditampilkan di rumah milik Fauziah Fitria Rohani di kawasan Tangerang Selatan, yang bisa dijadikan sebagai pilihan Anda yang ingin membangun atau merenovasi rumah tahun ini.
Pada dasarnya, Fauziah lebih menyukai dinding rumah yang putih bersih.
“Putih itu memberikan kesan clean,’’ tutur perempuan yang akrab disapa Ucu tersebut.
Ucu terinspirasi dengan rumah-rumah di Amerika yang mengandalkan banyak tone warna lembut dan monokrom. Ide itu disampaikannya kepada Alex Sembiring, Principal Architect Firma Arsitektur dari Agata Architects.
Alex pun berinisiatif membuat warna putih itu tidak monoton dengan membuat tekstur bergaris pada fasad.
’’Dinding fasad dibikin berkarakter dan menjadi identitas, seolah-olah terbuat dari kayu, padahal prosesnya manual,’’ terangnya kepada Jawa Pos ( grup Batam Pos, red) beberapa waktu lalu.
Rumah-rumah tradisional Amerika memiliki ciri khas penggunaan material kayu pada struktur dan fasad. Namun, Alex tidak benar-benar membuat rumah itu dari kayu. Dinding rumah tetap terbuat dari batu bata. Hanya, tekstur yang terlihat pada fasad itu didapat dengan membuatnya secara manual dengan material semen. Kemudian, dilapisi dengan cat putih. Hasilnya, fasad rumah tersebut seolah-olah terbuat dari wood plank.
Ciri khas American style lain yang tampak pada rumah ini adalah adanya atap yang berwarna hitam.
Begitu juga dengan frame jendela yang menyesuaikan. Rumah ini memiliki banyak bukaan yang menghadap langsung ke depan. Bukan hanya pada lantai 1, melainkan juga jendela di lantai 2. Dengan demikian, fasadnya tidak hanya berupa dinding solid yang polos.
Alex menuturkan, rumah itu menghadap timur. Dampak sinar matahari tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Jendela di lantai 2 yang merupakan jendela kamar-kamar dihadapkan ke depan untuk mempermudah sirkulasi mengingat rumah dikelilingi bangunan rumah tetangga.
’’Jendela depan dibuat cukup lebar dan tinggi supaya sirkulasi udara dan cahayanya cukup,’’ terangnya. Sirkulasi udara pada keseluruhan rumah dibantu dengan adanya halaman kecil di belakang yang terhubung dengan sliding door. Halaman kecil itu memiliki void yang terhubung dengan lantai 2.
Kemudian, untuk menyesuaikan tema pada fasad, pagar pun dibuat berwarna hitam. Pagar terbagi menjadi dua, yakni untuk area carport dan penutup halaman.
’’Untuk mempermudah keluar masuk penghuni,’’ terang Alex. Pagar pada carport yang bisa digeser menggunakan material perforated metal. Sementara itu, pada sisi pagar lainnya, Alex memilih material bata tempel yang disusun berongga untuk memaksimalkan sirkulasi udara.
BACA JUGA:Â Lantai Semen Tambah Nilai Estetis Rumah
Rumah tersebut dibuat dengan konsep open plan pada lantai ruang. Dengan demikian, tidak ada sekat yang memisahkan antar ruangan. Area keluarga, ruang makan, dan pantry saling terhubung. Khusus untuk area dapur, lantai dibuat dari granit berbentuk geometri, berbeda dengan lantai kayu pada area lain. Batas antara lantai geometri dan granit menjadi spot favorit Ucu.
Awalnya, Ucu menginginkan dapur dengan dominasi warna kuning seperti milik Carrie Bradshaw dalam serial Sex and the City (1998). Namun, warna itu tidak cocok dengan konsep monokrom pada rumah. Akhirnya, dipilihlah warna hijau keabu-abuan untuk memberikan sentuhan feminin meski keseluruhan rumah terkesan maskulin tapi masih tetap homy. (*)
Reporter: JP Group