Minggu, 22 Desember 2024

Tips Bawa Anak ke Dokter Gigi, Jangan Saat Anak Sakit

Berita Terkait

Seorang anak menjalani pemeriksaan gigi saat mengikuti program Bakti Kesehatan Polri di Kodim 0609 Cimahi, Jawa Barat, Jumat (17/6/2022). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/foc.

batampos – Orang tua untuk tidak mengajak anak ke dokter gigi pertama kali saat sedang sakit, agar dia tak takut pergi ke dokter gigi di kemudian hari.

“Jangan ajak anak ke dokter gigi ketika dia lagi sakit, karena memori yang akan diingat ya sakit. Kita sebagai dokter dan suster nantinya agak susah, karena baru dengar alatnya aja dia udah gelisah,” kata Dokter gigi dari Klinik Rata drg. Gita Caesaria, Kamis, (7/7).

Oleh karena itu, Gita menyarankan bahwa pertama kali yang harus dilakukan adalah mengajak anak ke dokter gigi setiap orang tua atau anggota keluarga yang lain melakukan perawatan gigi. Selain itu, anak juga perlu dikenalkan dengan alat-alat yang ada di sana.

“Harus dicontohin dulu. Setiap orang tuanya atau keluarganya ke dokter gigi, dia harus ikut. Pertama, dikenalkan dulu dengan dokternya, dengan alat-alatnya, dicontohin kalau perawatan gigi tuh duduknya di mana,” ujar Gita.

Setelah anak mengenali dokter dan alat-alatnya, lanjut Gita, orang tua dapat mencoba mengajak anak melakukan perawatan pencegahan yang minim rasa sakit seperti pembersihan atau penambalan gigi. Setelah itu, jika dia memang sedang sakit, barulah ajak melakukan perawatan penyembuhan.

BACA JUGA:

“Banyak banget yang skip hal ini dan langsung ke penyembuhan. Karena memang perlu pendekatan dan mesti dikenali juga ke alat-alatnya,” imbuh Gita.

Gita mengatakan, anak sudah dapat melakukan perawatan ke dokter gigi sejak usia satu atau dua tahun, bahkan ketika gigi pertamanya baru tumbuh. Selain untuk melakukan pembersihan, penting juga untuk membentuk imun seperti dengan memberikan topical fluoride agar gigi susunya tetap terlindungi.

Menurut dia, anak yang gigi susunya terlindungi tentu akan lebih kuat dibanding dengan anak yang jarang bahkan tidak pernah ke dokter gigi, meskipun memiliki kebiasaan yang sama seperti hobi makan makanan manis dan mengedot sambil tidur.

“Jadi kalau misalnya giginya berlubang itu tidak akan parah karena gigi susunya kuat. Dengan kebiasaan yang sama, tapi kalau dia sudah diberikan seperti topical fluoride, rusak (gigi)nya ya enggak akan serusak dibandingkan gigi anak yang belum pernah ke dokter gigi,” pungkas Gita. (*)

reporter: antara

Baca Juga

Update