batampos – YouTuber Atta Halilintar mengungkapkan sedang menjalani ujian Paket C bersama anak-anak lain yang selama ini tidak bisa menjalani pendidikan formal, dikutip dari POJOK SATU.
Atta Halilintar mengunggah momen dirinya sedang ujian Paket C di laman Instagram-nya, Selasa, 2 April 2024.
Atta Halilintar mengenakan baju kemeja putih dan celana panjang hitam. Dia duduk di bangku ujian dalam satu ruangan dengan peserta lainnya. Terlihat juga pengawas yang memantau jalannya ujian.
“Ujian SMP ke SMA, semoga lulus dah,” tulisnya pada caption postingannya.
Suami Aurel Hermansyah itu mengatakan momen seru di ujian ini, karena bertemu peserta lain dari berbagai kalangan.
“Seru ikut ujian paket kali ini bisa ketemu sama anak-anak latar belakang beda-beda. Walau saya paling tua tapi tetap bisalah kayak anak SMA,” ungkapnya.
“Di sini ada Korban bullying di sekolah, ada anak berkebutuhan khusus, ataupun bahkan anak-anak yang sudah kerja seni dari kecil,” sambungnya.
Sulung dari Gen Halilintar itu mengajak publik untuk tetap belajar meski usia tak muda lagi.
“Enggak bisa sekolah bisa terjadi, berhenti belajar jangan sampai terjadi,” sebutnya.
Sementara itu, diketahui Atta semasa remajanya tidak bisa mengikuti pendidikan formal karena terkendala biaya. Dia harus merelakan agar adik-adiknya mendapatkan pendidikan.
Ditambah lagi, mereka harus berpindah dari satu negara ke negara lain, karena kedua orang mereka suka travelling.
Dalam satu vlog singkat Thariq Halilintar, ibu Atta, Geni Faruk menjelaskan anak-anaknya mendapatkan sekolah dengan homeschooling.
Terkadang guru-guru yang mereka bawa agar tetap mendapatkan pembelajaran.
“Iya ada paket A, paket C sesuai dengan usia. Pas ikut ujian dinas ya ikut. Nah belajarnya mereka itu ya sesuai dengan kurikulum yang ada,” jelasnya.
“Nah itu mereka mobile, selain mereka rajin belajar di online, nah mereka juga bawa guru-guru private mereka yang juga dilatih sebagai tim, tim-tim yang multitalent,” ungkap Geni.
Sementara itu, netizen mengapresiasi postingan Atta Halilintar, karena dinilai semangat belajar dan bisa memotivasi yang lain untuk tetap mementingkan pendiikan. (*)
Sumber: JP Group