batampos – Tak hanya sebagai antioksidan, kunyit juga dipercaya meningkatkan kekebalan tubuh. Kunyit menjaga sistem kekebalan tubuh yang kuat dan sehat.
Dalam Asia Pacific Personal Habits Survey 2022 yang dilakukan Herbalife Nutrition kepada 5.500 konsumen di seluruh kawasan Asia Pasifik, terungkap bahwa hampir seperempat responden pernah mengalami sistem kekebalan yang lebih lemah selama pandemi.
Survei ini juga menemukan bahwa mendukung kekebalan tubuh secara umum merupakan alasan utama dari konsumen yang meningkatkan konsumsi vitamin dan suplemen selama pandemi.
Baca juga: Selain Kunyit dan Jahe, Teh Hijau Masuk dalam Herbal Antistres
“Kesehatan imun menjadi bagian penting dan perhatian utama konsumen sejak situasi pandemi yang melanda dunia di tahun 2020,” kata Senior Director & Country General Manager Herbalife Nutrition Indonesia, Andam Dewi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (15/12).
Manfaat Kunyit
Kunyit sebagai Immunoturmeric memiliki kandungan Kurkumin. Kandungan itu merupakan
senyawa yang ditemukan dalam ramuan kunyit dan telah lama digunakan untuk kualitas
antioksidan dan anti-inflamasi, serta kemampuannya untuk mengatur fungsi kekebalan tubuh.
Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan dan Kosmetik Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Reri Indriani hadir mengatakan BPOM sebagai otoritas pengawasan obat dan makanan berkomitmen secara konsisten mendukung riset obat bahan alam dengan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek).
Baca juga: Ini Ramuan Penurun Demam dan Pereda Batuk
BPOM melakukan pengawalan riset dengan memberikan pendampingan bagi para peneliti dan pelaku usaha terkait pemahaman terhadap regulasi.
BPOM me-review regulasi guna mendukung pengembangan hingga komersialisasi produk dengan tetap kedepankan pemenuhan terhadap standard keamanan, manfaat, dan mutu.
Salah satunya adalah bahan herbal dalam Kemandirian Nasional dalam Penyediaan Bahan Baku Obat Bahan Alam dan Daya Saing Produk Obat Tradisional.
“Mulai dari budidaya tanaman, peningkatan kapasitas petani, pengembangan industri ekstrak bahan alam, dan tentunya berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Kami berharap ke depan semakin banyak pengembangan dan produksi obat bahan alam inovatif untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan kesehatan bangsa Indonesia dan selanjutnya mampu go international,” jelas Reri.
Researcher Immunoturmeric dari Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma, Dewi Setyaningsih mengatakan kurkumin memiliki potensi besar untuk mengobati berbagai penyakit. Tujuannya untuk menjaga kesehatan dan stamina kekebalan tubuh. (*)
Reporter: JPGroup