Sabtu, 27 Juli 2024

Serat Tak Hanya Didapatkan dari Buah dan Sayur

Berita Terkait

Kol Ungu untuk Kesehatan Tulang

Nutrisi untuk Perkuat Daya Ingat Lansia

Ilustrasi buah dan sayur sebagai sumber serat (Pixabay)

batampos – Serat tidak hanya didapat dari sayur dan buah, bisa juga dari sumber karbohidrat (umbi-umbian dll) dan protein nabati (kacang-kacangan).

Pakar gizi klinik dr Juwalita Surapsari, Sp.GK mengingatkan bahwa asupan serat tak hanya didapatkan dari konsumsi buah dan sayur, tetapi juga sumber lain semisal karbohidrat.

“Selain sayur dan buah yang memang wajib, tetapi kita bisa juga bisa menambahkannya dari pilihan karbohidrat yang benar,” ujarnya dalam acara Offline Media Gathering: Tokopedia dan Ahli Gizi Bicara Tren Makanan Kekinian nan Sehat di Jakarta, Selasa (24/1).

Juwalita yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia itu mengatakan konsumsi protein nabati dapat meningkatkan asupan serat, karena di dalam sumber protein nabati terdapat pula serat.

Baca juga:Astrid Rilis Single Jadikan Aku Ratu

“Kacang-kacangan kan sumber protein nabati, tetapi juga punya serat,” katanya yang juga menuturkan pentingnya asam amino dalam protein nabati harus saling melengkapi.

Asupan sumber serat diketahui bermanfaat dalam penurunan berat badan seseorang. Sebuah studi dalam Journal of Nutrition yang dipublikasikan tahun 2021 menemukan, peningkatan asupan serat membantu subjek penelitian menurunkan berat badan secara independen dari faktor lain dalam diet mereka.

Sebuah studi pada 2018 dalam jurnal Nutrition juga menemukan bahwa ketika subjek hanya berfokus pada peningkatan jumlah serat dan protein tanpa lemak dalam makanan mereka, mereka makan sedikit kalori dan akibatnya berat badan pun turun.

Namun, ini tak berarti konsumsi sumber serat khususnya dari buah dan sayur harus didahulukan ketimbang makanan lain, demi membantu menurunkan berat badan.

Menurut Juwalita, sebuah studi di Malaysia menyatakan tak ada efeknya untuk penurunan berat badan apabila seseorang mendahulukan konsumsi buah ketimbang makanan lain dalam menu dietnya.

“Sejujurnya tidak berpengaruh. Jadi kita mau makan yang mana dulu, sebenarnya Tuhan sudah menciptakan saluran cerna kita siap,” kata Juwalita.

Juwalita juga mengingatkan, buah dan sayur yang dikonsumsi dalam kondisi mentah memungkinkan mengandung nilai gizi yang masih optimal atau utuh.

“Intinya setiap makanan yang kita makan dalam kondisi masih fresh itu bisa dibilang nilai gizinya optimal. Buah dan sayur dalam kondisi masih mentah nilai gizinya masih utuh,” tutur Juwalita. (*)

Reporter: antara

Update