batampos – Memilih essence, serum atau krim untuk perwatan wajah kadang
membingungkan. Mana yang paling penting untuk didahulukan.
Menurut Dokter Estetik dr. Stiven Eli, Managing Director of Derma Express, jika
bingung, langkah pertama adalah cek kandungan skincare tersebut lebih dulu.
“Sebetulnya hal itu bukan soal rangkaiannya mana yang dipakai lebih dulu. Akan
tetapi cek kandungan skincare itu terlebih dahulu. Misalnya, saat bingung memilih
pakai serum, krim, atau essence, cek kandungannya,” jelas dr. Stiven.
“Jika kandungannya sama saja, buat apa double pakai ketiganya? Cukup salah satu
saja, serum saja, atau krim saja, atau essence saja. Cukup, simple,” lanjutnya.
Baca juga: Perawatan Kulit Wajah Perempuan Usia 30-an, Salah Satunya Pastikan Wajah Terhidrasi
Essence biasanya memiliki tekstur yang lebih cair. Tujuannya mempersiapkan kulit
menerima nutrisi setelah dibersihkan dari sisa-sisa kotoran.
Serum biasanya memiliki tekstur yang lebih kental. Tujuannya untuk merawat kulit
dan memberikan nutrisi pada kulit. Dan, sesuaikan semuanya dengan tipe kulit.
Ia mencontohkan seseorang yang suka dengan tekstur skincare yang lebih encer,
maka bisa memilih serum atau essence. Namun, jika mereka suka dengan tekstur
yang padat, krim dapat menjadi pilihan.
“Misalnya NCTF Serum fungsinya untuk melembapkan, mengencangkan,
mengurangi dark circle, mengurangi keriput halus,” ujarnya.
Masih menurut penjelasan dr. Stiven, skincare yang aling penting adalah facial wash
(sabun pembersih wajah) dan juga tabir surya. Sebab kedua hal itu menjadi dasar
untuk perlindungan kulit wajah.
Baca juga: Kulit Wajah Pria Perlu Perawatan Lebih Intens
“Akan tetapi saat membersihkan wajah, jangan sampai terlalu kesat dan bersih ya,
karena wajah juga harus dijaga kelembabannya. Dan ada pula facial wash yang
seolah bikin kulit sampai kencang ketarik saking kesatnya. Saya sarankan pilih
skincare yang tidak membuat wajah sampai ketarik. Dan cuci wajah jangan sampai
terlalu sering,” tuturnya.
Dr Stiven berpendapat perawatan kulit dan wajah tak terikat dengan tren.
Alasannya kebutuhan setiap orang berbeda.
“Enggak ada hubungannya tren dengan kebutuhan manusia. Sebanyak 100 orang
pasien bisa 100 varian kasus. Tren enggak bisa relevan,” kata dr. Stiven di Cipete,
Jakarta, baru-baru ini.
Ia mencontohkan berbagai perawatan yang diminati misalnya treatment facial,
mesoline, laser, rejuvenation, botox, filler, hingga threadlift dengan menggunakan
benang perfect lift.
Tujuannya mengencangkan kulit kendur dan meremajakan kulit serta merangsang
produksi kolagen dengan daya tahan hingga dua tahun dan tanpa rasa sakit.
Saat ini, tidak dapat dipungkiri penampilan menjadi hal pertama yang diperhatikan
oleh orang-orang karena penampilan merupakan salah satu daya tarik seseorang,”
katanya. (*)
Reporter: JPGroup