Minggu, 16 November 2025

Persahabatan Merenggang Seiring Bertambahnya Usia, Ini 9 Alasannya yang Jarang Kita Sadari

Berita Terkait

Persahabatan juga perlu perawatan agar tidak merenggang. (Freepik)

batampos – Ada kalanya, persahabatan yang dulunya begitu akrab tiba-tiba terasa menjauh tanpa alasan yang jelas.

Fenomena ini sering kali bukan disebabkan oleh hal besar, melainkan kebiasaan kecil yang muncul tanpa kita sadari.

Kebiasaan-kebiasaan ini bisa membuat hubungan pertemanan renggang, bukan karena niat buruk, melainkan karena sikap atau perilaku yang tidak disadari dapat menimbulkan jarak.

Dalam artikel ini, kita akan membahas sembilan kebiasaan yang kerap muncul seiring bertambahnya usia dan berpotensi membuat persahabatan merenggang.

Dengan mengenali pola-pola ini sejak dini, kita bisa berusaha memperbaiki hubungan sebelum semuanya terlambat.

Mari kita simak bersama sembilan perilaku yang tanpa kita sadari ternyata dapat membuat pertemanan terasa semakin merenggang, dilansir dari laman The Expert Editor.

1. Perhitungan

Seiring bertambahnya usia, hidup kita semakin kompleks. Kita harus menyeimbangkan antara karier, keluarga, dan berbagai tanggung jawab lainnya.

Dan terkadang, tanpa sadar kita membiarkan kewajiban-kewajiban itu merembes ke dalam persahabatan kita. Salah satu perilaku yang sering muncul adalah kebiasaan ‘menghitung-hitung’.

Misalnya, perasaan halus seperti “Kemarin aku yang mengundangmu, jadi sekarang giliranmu” atau “Aku yang membayar makan malam terakhir, jadi sekarang seharusnya kamu.”

Pola pikir saling membalas seperti ini tanpa sengaja bisa menimbulkan ketegangan dan rasa tidak enak.

Padahal persahabatan bukanlah transaksi. Persahabatan adalah tentang saling menghargai dan menikmati kebersamaan.

Jika salah satu pihak merasa selalu memberi tanpa mendapatkan balasan yang seimbang, saatnya membicarakannya, bukan mencatat skor.

Persahabatan bukanlah ajang kompetisi. Jika diperlakukan demikian, bahkan hubungan terdekat sekalipun bisa retak.

Karena itu, sadari kebiasaan ini dan usahakan untuk tidak terjebak dalam perangkap “menghitung-hitung.”

2. Tidak meluangkan waktu

Terlihat lucu saat kita tahu bagaimana hidup sering kali menghalangi banyak hal, terutama ketika usia bertambah.

Dengan pekerjaan, keluarga, dan berbagai kewajiban pribadi, meluangkan waktu untuk teman bisa terasa sulit.

Ada masa ketika sahabat dekat yang dulu berbicara setiap hari mulai jarang berkomunikasi. Hari berganti minggu, minggu berubah menjadi bulan.

Bukan karena ada pertengkaran, melainkan karena keduanya begitu sibuk dengan urusan masing-masing hingga persahabatan tidak lagi menjadi prioritas.

Tanpa disadari, kebiasaan itu membuat hubungan menjadi renggang. Dari sini dapat dipahami bahwa persahabatan membutuhkan perhatian dan waktu.

Tidak peduli seberapa padat rutinitas, selalu penting untuk berusaha menjaga hubungan dengan teman secara konsisten.

3. Menjadi terlalu kritis

Seiring bertambahnya usia, seseorang cenderung semakin mantap dengan cara hidupnya sendiri.

Sifat ini terkadang membuat lebih mudah bersikap terlalu kritis terhadap orang lain, termasuk teman.

Sejumlah studi psikologi menunjukkan bahwa seiring waktu, pola pikir manusia cenderung menjadi lebih kaku dan kurang terbuka pada gagasan baru.

Hal ini dapat muncul dalam bentuk sikap yang lebih suka menghakimi atau mengkritik pilihan hidup teman.

Apabila muncul kebiasaan terus-menerus mengomentari keputusan teman, mulai dari pilihan karier hingga hubungan pribadi, mungkin saatnya untuk menahan diri sejenak.

Tidak ada yang senang merasa selalu dihakimi, dan perilaku seperti ini perlahan bisa merusak persahabatan.

Setiap orang memiliki perjalanan hidupnya masing-masing. Memberikan dukungan dan pemahaman akan jauh lebih berarti dalam menjaga persahabatan yang kuat seiring bertambahnya usia.

4. Mengabaikan untuk mendengarkan

Mendengarkan dengan penuh perhatian adalah kunci penting dalam persahabatan.

Seiring bertambahnya usia dan hidup makin sibuk, sering muncul kebiasaan lebih banyak bercerita tentang diri sendiri daripada mendengarkan teman.

Tanpa disadari, hal ini bisa membuat teman merasa tidak didengar atau tidak dianggap penting. Persahabatan berjalan dua arah.

Memberi ruang bagi teman untuk berbagi pikiran dan perasaan sama pentingnya dengan bercerita. Dengan mendengarkan aktif, persahabatan akan terasa lebih hangat dan berarti.

5. Menghindari percakapan yang sulit

Konflik adalah bagian alami dari setiap hubungan, termasuk persahabatan.

Seiring bertambahnya usia, sering kali muncul kecenderungan untuk menghindari percakapan sulit demi menjaga kedamaian.

Namun, justru percakapan inilah yang terkadang diperlukan agar persahabatan bisa tumbuh dan berkembang.

Apabila masalah yang seharusnya dibicarakan terus dihindari atau perasaan dipendam hanya untuk menghindari konfrontasi, hal itu tidak membawa kebaikan bagi persahabatan.

Masalah yang tidak terselesaikan bisa membusuk dan menimbulkan rasa kecewa seiring waktu.

Penting untuk diingat bahwa percakapan yang menantang bukan berarti mengancam persahabatan. Sebaliknya, hal itu merupakan upaya untuk menyelesaikan masalah dan memperkuat ikatan.

Karena itu, jangan takut menghadapi percakapan sulit, bisa jadi itulah kunci untuk menjaga persahabatan yang langgeng.

6. Menganggap remeh persahabatan

Ada kenyamanan tersendiri yang muncul dari persahabatan jangka panjang. Sering kali muncul anggapan bahwa persahabatan akan selalu ada, seperti halnya selama ini.

Namun, sama seperti sebuah taman, persahabatan juga perlu dirawat dan dihargai. Seiring bertambahnya usia, mudah sekali menganggap hubungan tersebut sebagai hal yang pasti.

Rasa terima kasih kadang terlupa diungkapkan, atau kebaikan kecil dari teman terlewat untuk dihargai.

Lama-kelamaan, hal ini bisa membuat teman merasa tidak diperhatikan atau kurang dihargai.

Persahabatan, berapa pun usianya, tumbuh subur dari apresiasi dan rasa saling menghormati.

Karena itu, luangkan waktu untuk mengucapkan terima kasih, untuk mengakui kebaikan yang dibawa teman ke dalam hidup.

Isyarat kecil semacam inilah yang menjaga persahabatan tetap hangat dan mengingatkan agar tidak pernah menganggap remeh hubungan berharga tersebut.

7. Terjebak dalam perangkap perbandingan

Dalam perjalanan hidup, wajar jika sesekali melihat ke sekitar dan membandingkan jalur sendiri dengan jalur teman.

Ada masa ketika seorang sahabat mendapatkan pekerjaan bergengsi sementara arah karier diri masih belum jelas. Alih-alih merasa bahagia, justru muncul perasaan membandingkan dan merasa kurang.

Perangkap perbandingan seperti ini sangat berbahaya, terutama ketika usia bertambah. Rasa iri atau tidak cukup mampu perlahan bisa mengikis fondasi persahabatan.

Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki waktunya sendiri, perjalanannya sendiri. Nilai maupun keberhasilan tidak ditentukan dari seberapa sebanding dengan orang lain.

Rayakan pencapaian teman, dan jangan biarkan perbandingan merampas kebahagiaan dalam persahabatan.

8. Terlalu sibuk untuk terhubung

Seiring bertambahnya usia, hidup sering kali dipenuhi dengan berbagai komitmen, pekerjaan, keluarga, hingga proyek pribadi.

Sangat mudah membiarkan kewajiban-kewajiban itu mengambil alih hingga tidak lagi sempat terhubung dengan teman.

Apabila jadwal selalu terasa terlalu padat bahkan untuk sekadar berbincang singkat atau menikmati kopi bersama, mungkin saatnya untuk meninjau kembali prioritas.

Persahabatan membutuhkan waktu, usaha, dan keterlibatan emosional. Terus-menerus menunda rencana atau tidak menyediakan waktu untuk teman berisiko membuat hubungan perlahan memudar.

Ingatlah, persoalannya bukan soal punya waktu, melainkan meluangkan waktu. Dengan memprioritaskan persahabatan di tengah kesibukan, hubungan akan tetap sehat dan kuat seiring bertambahnya usia.

9. Lupa memelihara hubungan

Pada dasarnya, persahabatan membutuhkan perawatan. Seiring bertambahnya usia, aspek penting ini sering kali terabaikan.

Ada anggapan bahwa sejarah bersama dan pengalaman masa lalu sudah cukup untuk menjaga hubungan tetap hidup.

Namun tanpa perawatan yang berkelanjutan, bahkan persahabatan terkuat pun bisa meredup.

Merawat persahabatan bisa berarti hal yang berbeda bagi setiap orang, mulai dari rutin saling menyapa, menjadi pendengar saat teman menghadapi masa sulit, hingga sekadar meluangkan waktu berkualitas bersama.

Dengan merawat persahabatan secara sadar, hubungan akan tetap hangat dan penuh makna, berapa pun usia yang dijalani.

Persahabatan pun dapat terjaga dan ikatan semakin kuat hingga bertahun-tahun ke depan. (*)

SourceJPGroup

Update