batampos – Pemakaian baby walker untuk mengajari bayi berjalan ternyata tidak dianjurkan.
Selain membahayakan si kecil karena rodanya yang kurang terkontrol sehingga rawan jatuh, pergerkan baby walker ternyata membuat bayi hanya menggeser kaki saja. Padahal untuk belajar berjalan, bayi harus mampu mengangkat kakinya.
Guru Besar Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. DR. dr. Rini Sekartini, SpA(K), mengungkapkan, penggunaan baby walker atau alat bantu belajar berjalan lainnya tidak dianjurkan.
Baca juga: Ini Cara Menangani Ruam pada Leher Bayi
Sebab, anak hanya belajar menggeser kakinya dan tidak mengangkat kakinya. “Selain itu, roda pada baby walker dapat membahayakan anak sehingga dikhawatirkan mudah jatuh,” ujar dr. Rini dilansir dikutip ANTARA.
dr. Rini memberikan tips bagi orang tua untuk mengajarkan bayi belajar berjalan. Ini tahapannya:
1. Biarkan bayi beraktivitas di atas matras. Biarkan bereksplorasi.
Selain pada matras, bisa juga letakan bayi pada box baby. Dengan ini anak akan memegang pinggiran box tempat tidur bayi. Intinya, pastikan ada perangkat yang dapat bayi pegang, untuk menarik tubuhnya ke berdiri, belajar merambat, dan akhirnya berjalan sendiri.
2. Jika bayi belum mencapai keseimbangan, orang tua disarankan untuk memegang pada bagian pinggul bayi. Lalu biarkan anak mencoba melangkahkan kaki satu per satu.
3. Belajar melangkah dan berjalan boleh menggunakan alas kaki ataupun tidak. Meskipun begitu, dr. Rini menyarankan sebaiknya anak menggunakan sepatu yang nyaman saat belajar berjalan, bukan sepatu sandal.
4. Sepatu yang digunakan berbobot agak berat supaya bayi dapat melangkah dengan mantap.
5. Jika sudah bisa melangkah, ajak anak untuk berjalan di rumput, pasir, lantai dan permukaan lainnya. “Pastikan juga kebersihannya setelah berjalan di tempat yang kotor,” pungkasnya. (*)
Reporter: Antara