batampos.co.id – Gabungan Komunitas atau Club Motor Honda di Kepri, One Heart Community Kepri kembali menyelenggarakan
Event Nonton Bareng Ajang Balapan Sepeda Motor paling bergengsi di dunia yaitu Moto GP, Minggu, (24/10/2021) lalu,
Seri Grand Prix Emilia Romagna di Sirkuit Misano kali ini juga sangat spesial karena turut berlaganya pembalap kebanggaan Indonesia binaan PT. ASTRA HONDA MOTOR yaitu Mario Suryo Aji dikelas Moto 3.
Kesempatan langka atau Wild Card tersebut diberikan kepadanya karena telah banyak menorehkan prestasi dan perfroma gemilang di beberapa Ajang balapan Internasional khususnya di Asia.
Acara Nobar dimulai dari titik kumpul di PT. Capella Dinamik Nusantara (Kepri Regional Office) di Puri Industrial Park 2000 blok C Nomor 3 Batam, yang merupakan Regional Office alias Markasnya Sepeda Motor Honda di Kepri.
Kegiatan diawali dengan Rolling City para bikers One Heart Community mengelilingi beberapa ruas jalan di Kota Batam dan berakhir di Park Avenue Orchard Park tepatnya di Tempat Kongkow Cafe.
Di sana, One Heart Community mengelar Nobar pertama kelas moto3 dan dengan memberikan dukungan kepada pembalap kebanggaan Indonesia, Mario Suryo Aji.
Balapan berakhir dengan memberikan hasil positif bagi Mario Suryo Aji pada Debut Wild Card pertamanya diajang balapan ini dan memberikan optimisme untuk seri berikutnya di di Sirkuit
Algarve, Portimao, Portugal sebagai Wild Card keduanya di musim ini.
Pada sela-sela waktu menunggu partai puncak yakni balapan MotoGP Class, Tim Safety Riding dari PT. Capella Dinamik
Nusantara melakukan Refreshment Safety Riding dan Sharing Discussion bersama One Heart Community.
Kegiatan itu difasilitasi langsung oleh instruktur Safety Riding PT. Capella Dinamik Nusantara, Christofer Valentino.
Pria yang biasa dipanggil Valen itu memaparkan beberapa
materi mengenai Safety Riding Awareness, Basic, Skill, Braking, Cari_Aman, dan yang menarik disini pembahasan
mengenai Teknik Cornering atau menikung saat berkendara,
“Karena terpesonanya kita melihat para pebalap-pebalap kelas dunia menikung dengan keren dan sangat cepat dalam balapan kelas Moto 3 tadi, sangat menarik sekali kalau kita bahas soal teknik menikung disini,” ujar Valen.
Pada diskusi tersebut terjadi beberapa kontroversi mengenai teknik menikung yang seharusnya diterapkan untuk berkendara aman dijalan raya.
Kemudian Valen menyampaikan secara Umum 3 jenis teknik menikung yaitu Lean In The Bike, Lean Out The Bike, dan Lean With The Bike.
”Untuk Lean In The Bike dimana postur tubuh pengendara lebih masuk atau menjorok ke dalam tikungan. Nah teknik ini
yang digunakan para pembalap Moto3 tadi pada saat berbelok,” ujarnya.
Karena kata dia, pada saat menikung terjadi dua gaya yang
bekerja. Yaitu gaya sentrifugal dan gaya gravitasi.
Contohnya saat berbelok ke kiri maka akan ada gaya yang mendorong ke arah sebaliknya (kanan) yang disebut gaya sentrifugal.
“Semakin kencang motornya maka semakin besar gaya
sentrifugalnya, sedangkan gaya gravitasi adalah gaya yang menarik kedalam arah tikungan,” tuturnya.
Ia menjelaskan, karena kecepatan pembalap yang relatif sangat tinggi saat berbelok, sehingga gaya sentrifugalnya juga sangat besar.
“Maka mereka mengkompensasi dengan memperbesar juga gaya gravitasinya dengan mencodongkan badan mereka ke arah tikungan alias teknik Lean In The Bike,” jelasnya.
Kata dia, apabila hal itu dilakukan saat berkendara di jalan raya dengan kecepatan yang relatif tidak terlalu tinggi saat berbelok tidak perlu mencondongkan badan sampai menjorok ke arah tikungan.
“Karena gaya sentrifugalnya tidak sebesar seperti dibalapan saat berbelok bahkan justru dapat membahayakan. Kita malah bisa jatuh karena kelebihan gaya gravitasi yang kita ciptakan sendiri,” tuturnya.
“Kalau badan kita terlalu miring jika menggunakan teknik Lean In The Bike ini, saat berkendara dijalan raya dengan kecepatan yang
relatif sedang atau menengah tadi, jadi seharusnya dalam kita pakai teknik Lean With The Bike. Di mana posisi pengendara
dan sepeda motor sejajar saat menikung dalam kondisi ini,” ujarnya.
Sedangkan untuk teknik Lean Out The Bike atau posisi tubuh
berlawanan dengan arah belok kendaraan biasanya dipakai pada saat berkendara Offroad atau di tanah dengan kecepatan yang relatif rendah dan minim sekali grip karena kondisi dan kontur tanah yang licin.
Salah satu bikers One Heart Community, Faiz, menuturkan, menikung itu tidak asal-asal dan harus tahu tekniknya.
“Ngak perlu berlebihan sampai miring-miring gitu ternayata
yah,” katanya.
Euforia kegembiraan para bikers One Heart Community pun begitu luar biasa saat partai puncak kelas Motogp dimulai.
”Acara hari ini pecah banget, seru banget, apalagi dengan diborongnya podium oleh 2 pembalap Honda di race
ini. Ditunggu Event-event seru berikutnya ya buat teman-teman One Heart Community,” tutur PIC One Heart Community PT. Capella Dinamik Nusantara Kepri, Frilian.(*)