batampos – Natasha Wilona bilang kita perlu berlatih menyelamatkan diri saat terjadi bencana, sebab Indonesia termasuk wilayah rawan bencana.
Dia juga berharap edukasi mitigasi bencana lebih digaungkan di sekolah. Mitigasi bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan bencana.
Menurut dia, edukasi untuk menyelamatkan diri dalam keadaan bencana di sekolah masih kurang. “Cuma diajari saat ada alarm kebakaran, harus buru-buru kabur atau kalau ada gempa bumi, langsung masuk ke bawah meja,” tutur Wilona.
Baca Juga: K-Pop Banjir Kritik Rampas Budaya, Ini Kata Profesor di Korea
Tapi, semua anjuran itu, kata Wilona, tidak pernah dipraktikkan. “Kalau di luar negeri kan dipraktikkan kalau ada alarm gini harus begini. Kalau ada teroris harus begini. Ini (edukasi, Red) harus lebih digalakkan,” katanya.
Menurut dia, masyarakat umum, terlebih anak muda, kurang begitu paham soal bencana. “Padahal, kita di Indonesia berisiko besar menghadapi bencana alam. Banjir, aku sendiri mengalami pada 2007. (Tingginya) sampai sepinggang. Jalan ke mana-mana semuanya banjir,” ujarnya.
Wilona menambahkan, di wilayah rawan bencana seperti di Indonesia, setiap orang pasti perlu berlatih menyelamatkan diri, anggota keluarga, ataupun orang-orang tua yang memerlukan bantuan. (*)
reporter: jpgroup