batampos – Maudy Ayunda secara resmi ditunjuk pemerintah menjadi tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia. Tentunya ini menjadi pengalaman yang membanggakan bagi perempuan lulusan Universitas Stanford tersebut. Ini juga menjadi prestasi yang Maudy di luar dunia hiburan.
Bercerita di balik proses penunjukkannya, Maudy Ayunda mengakui tidak memerlukan waktu yang lama untuk menerima ‘lamaran’ pemerintah terkait keterlibatannya dalam Presidensi G20 Indonesia. Sebab, baginya, keterlibatannya sebagai tim jubir merupakan salah satu kontribusi nyata yang bisa ia lakukan untuk Indonesia.
“Saya merasa terhormat karena menjadi bagian dari sejarah, dan apapun yang bisa aku lakukan dengan platform yang aku miliki, maka aku bersedia,” ujar Maudy.
Baca juga:Bertanam Bayam dengan Metode Permakultur, Bayam Bisa Dimakan Mentah
Untuk itu, Maudy pun berusaha mempersiapkan diri dengan baik agar isu-isu yang akan dibahas dalam Presidensi G20 bisa disampaikannya dengan baik. Terlebih dengan background pendidikan yang telah dijalani selama ini, Maudy meyakini kalau dirinya bisa mencerna dengan baik informasi yang didapatkannya dan menyampaikannya kembali pada kaum milenal dan generasi Z agar tertarik dengan masalah yang dibahas dalam G20.
“Kalau persiapan pasti akan dilakukan secara terus menerus ya. Karena tiap minggu akan ada update, jadi saya selalu mempelajari yang terjadi, dan harus disampaikan. Selalu belajar dan up to date,” ujarnya.
Lantas, kenapa kaum milenial harus ikut terlibat dalam perjalanan G20 ini? Maudy mengungapkan, isu-isu yang akan diangkat sangat relevan dengan nama muda. Seperti energi keberlanjutan atau energi bersih, yang memang membicarakan dunia, yang akan diwariskan pada kaum muda.
“Jadi memang harus ada keterlibatan dan keinginan untuk menjadi bagian dari diskusi besar ini. Terus isu digital transformation itu juga sangat relevan. Kalau buat saya secara personal ini adalah topik-topik yang bukan hanya kepentingan nasional atau internasional tapi juga personal,” sambungnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pemerintah/Kominfo Dedy Permadi, menambahkan, sensus BPS menyebut Indonesia memiliki 270 juta jiwa, dalam hal ini Gen Z mendominasi populasi 27,94 persen dan Milenial 25,87 persen dari total populasi. “Gen Z dan Milenial adalah generasi masa depan Indonesia yang juga perlu mengetahui urgensi Presidensi G20 Indonesia. Maudy sangat dekat dengan publik di kategori tersebut. Bahkan di luar generasi itu, publik juga mengenal Maudy. Penunjukan Maudy merupakan langkah pemerintah untuk ‘membumikan’ Presidensi G20 kepada masyarakat umum,” urai Dedy.
Sehingga, sebagai tim Juru Bicara Presidensi G20 Indonesia, ada dua tugas yang diharapkan bisa dijalankan Maudy. Pertama, menyampaikan informasi ke masyarakat luas kegiatan konferensi tingkat tinggi pada November 2022. Kedua, agenda-agenda di working group yang akan menyampaikan pertemuan-pertemuan yang sifatnya formal sepanjang 2022 kepada masyarakat luas.
“Jadi selain agenda yang disampaikan, Maudy juga akan menyampaikan subtansi. Dua tugas pokok itu yang harus dijalankan,” terang Dedy.(*)
Reporter: jpgroup