Kamis, 3 Oktober 2024

Marissa Haque dalam Kenangan Keluarga dan Sahabat, Tetap Bersemangat Sampai Penghujung Usia

Berita Terkait

Isabella Fawzi (kanan) dan Chikita Fawzi (kiri) di pemakaman Marissa Haque. (Abdul Rahman)

batampos – Marissa Haque dalam kenangan keluarga dan sahabatnya adalah sosok bersemangat hingga penghujung usia. Ia juga sosok pembelajar. Hingga sebelum akhir hayatnya, istri Ikang Fawzi tersebut masih mengunggah postingan di akun medsosnya.

Marissa Haque meninggal dunia di rumahnya di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan. ”Menurut keluarga, kalau dilihat meninggalnya tuh sudah tidak bergerak pas di rumah. Cuma, untuk memastikan kondisi terakhirnya ya dibawa ke rumah sakit,” ungkap Soraya Haque, adik Marissa.

Keluarga membawa mantan anggota DPR itu ke Rumah Sakit Premier, Bintaro. Surat keterangan menyatakan, aktris, politikus, dan akademisi tersebut tutup usia kemarin
dini hari pukul 00.43 WIB.

Baca juga: Marissa Haque Meninggal Tanpa Sakit Saat Tidur, Keluarga Masih Syok

Ikang Fawzi yang terlihat sangat terpukul saat melepas jenazah sang istri di di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, kemarin (2/10).

Sembari sesekali menyeka air mata di pipi, Ikang turut turun mengantarkan tubuh perempuan yang telah memberinya dua anak perempuan itu ke liang lahat. ”Aku beruntung bisa menjadi suamimu. 38 tahun bersama, kau wanita yang hebat, kuat, dan luar biasa baik,” ucap Ikang.

Ikang mengenang semangat sang istri untuk menimba ilmu sampai akhir hayartnya di usia 61 tahun. ”Dia berusaha mendapatkan gelar profesor. Di titik itulah saya bilang istri
saya sangat berbeda,” tutur pelantun lagu Selamat Malam itu.

Baca juga: Lisa BLACKPINK Tampil Bergaya Retro di Foto Konsep ‘Moonlit Floor’

Marissa sulung dari tiga bersaudara. Seperti dirinya, kedua adiknya, Soraya dan Syahnaz Haque, juga sempat terjun di dunia hiburan. Seperti Marissa pula, Soraya menikah dengan musisi, Ekky Soekarno. Demikian juga Syahnaz menikah dengan Gilang Ramadhan yang juga musisi.

Meski tidak pernah memuji secara langsung, Marissa sering kali membanggakan saudara kandungnya kepada orang lain. ”Ketika saya memeluk jenazah, anak-anaknya dan Ikang
bilang, ’Ibu itu paling bangga sama adik-adiknya’. Tapi, kakak saya nggak pernah ngomong gitu, tipenya memang perempuan tangan besi, tapi hatinya lembut. Mungkin ini yang menyebabkan kenangan saya bahwa kakak saya adalah perempuan yang unik,” ucap Syahnaz.

Sementara Chikita Fawzi, putri bungsunya, mengungkapkan bahwa TPU Tanah Kusir merupakan pilihan sekaligus wasiat pesan yang ditinggalkan almarhum dua pekan sebelum wafat. ”Biar anak-anak sering ngunjungin, katanya. Kalau di Karet, jauh,” ucapnya sembari menangis.

KESEDIHA TAK TERHINGGA: Ikang Fawzi diapit kedua putri, Bella (kiri) dan Chiki, di hadapan jenazah Marissa Haque di rumah duka di Bintaro, Tangerang Selatan, Rabu (2/10). (MUHAMAD ALI/JAWA POS)

Tak hanya itu, dia juga menyatakan masih ada harapan sang ibunda yang belum bisa diwujudkan olehnya hingga mengembuskan napas terakhir. Yakni, menyaksikan anak-
anaknya menikah.

Pendidikan adalah salah satu passion terbesar Marissa. Beberapa jam sebelum meninggal, aktris yang sudah membintangi puluhan film itu masih aktif mengajar sebagai dosen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Banking School.

Habibah, salah seorang mahasiswinya, menceritakan bahwa Marissa sering kali mengeluhkan tentang kondisinya selama dua minggu terakhir saat mengajar. ”Nggak (sakit, Red), beliau segar, tapi agak beda. Beliau ngomong udah lima watt,
capek aja,” ucapnya.

Di hari terakhir mengajar, Risya, mahasiswinya yang lain, mengenang ibu dua anak tersebut datang terlambat. Menurutnya, itu sangat tidak biasa. Sebab, selama ini
almarhumah selalu datang tepat waktu.

Baca juga: Sudah Diet Tapi Perut Tetap Buncit, Begini Kata Ahli

”Kemarin tumben terlambat 20 menit. Kami juga kaget. Pas datang minta maaf, katanya capek. Isi kelas sebelumnya juga nggak semangat. Beliau bilang, kalian nanti tanya jawab aja, ya,” ungkap Risya.

Kepada Risya dan Habibah, almarhumah sempat menyampaikan hajatnya meminta didoakan ketika sudah tak lagi bernyawa. Permintaan itu diucapkan ketika mereka
ditraktir sarapan bareng di kampus pada Senin (30/9).

Bahkan, di momen terakhir itu, Marissa menyatakan harapannya untuk mati syahid. ”Ibu juga bilang, ’nggak apa kalau ini meninggal habis traktir kalian. Ibunya mati syahid
karena habis traktir kalian yang sedang menuntut ilmu. Apalagi yang ngekos dan rumahnya jauh’,” kenang Risya.

Anies Baswedan turut melayat ke rumah duka. ”Kami sekeluarga dekat ketika kami sama-sama kuliah di Amerika Serikat,” tutur Anies.

Di matanya, Marissa sosok yang berdedikasi besar terhadap profesi. Dengan jabatan dan kewenangan yang dimiliki, almarhumah kerap memanfaatkannya untuk menyuarakan
isu-isu sosial.

”Ini menunjukkan bahwa hidupnya adalah hidup yang memberikan manfaat,” papar Anies.

Aktris sekaligus politikus Wanda Hamidah kali terakhir bertemu almarhumah dalam Aksi Bela Palestina bulan lalu. ”Beliau sosok yang inspiratif buat saya. Selain public figure,
beliau juga seorang artis yang berdedikasi dalam dunia sosial dan politik,” kata Wanda. (*)

Sumber: Jpgroup

Update