Di era digital marketing seperti sekarang, website merupakan salah satu aset penting yang harus dijaga dan dikelola. Pasalnya, performa website bisa mempengaruhi psikologi pengguna apakah mereka memutuskan untuk melakukan transaksi di layanan kamu atau beralih ke brand kompetitor.
Mayoritas pengguna saat ini cenderung memprioritaskan website yang punya loading cepat, responsive, serta mudah digunakan. Untuk faktor pertama, sayangnya belum semua blogger atau web developer punya kesadaran tinggi untuk mengoptimalkannya. Padahal, Google sendiri belum lama ini memperkenalkan algoritma baru bernama Page Experience dimana didalamnya terdapat aspek Core Web Vitals yang punya fokus soal kecepatan loading.
Jika saat ini kamu sedang mencari cara untuk mengoptimalkan website bisnis, company profile, atau e-commerce dari sisi kecepatan. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang bisa kamu jadikan sebagai acuan.
Apa Saja yang Mempengaruhi Kecepatan Loading Website?
Sejatinya ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi performa kecepatan sebuah website. Namun, bisa dibilang beberapa aspek di bawah ini menjadi penyumbang yang paling signifikan sehingga harus diperhatikan secara khusus.
1.Kualitas Layanan Hosting Tidak Optimal
Tidak dipungkiri, performa sebuah website sangat dipengaruhi oleh kualitas layanan web hosting yang digunakan. Jika kamu punya website dengan jumlah traffic puluhan ribu per hari, sebaiknya menggunakan Cloud Hosting dengan sistem optimum bukan shared hosting dengan resource seadanya.
Pemilihan paket hosting yang tepat bisa membawa pengaruh signifikan untuk peningkatan performa website secara keseluruhan. Bahkan, selain membawa dampak dari sisi kecepatan loading, server yang mumpuni juga memungkinkan bagi developer untuk menambah fitur-fitur baru yang bermanfaat untuk calon pelanggan.
Maka dari itu, pilihlah layanan web hosting terbaik yang sesuai dengan kebutuhan.
2.Terlalu Banyak Memasang Script Iklan
Berikutnya, kecepatan loading sebuah website juga bisa dipengaruhi oleh script iklan. Terutama jika kamu menggunakan jaringan iklan seperti Google AdSense atau PopAds.
Jumlah script iklan yang banyak, tentu akan membuat request file juga semakin bertambah. Alhasil, pengunjung akan butuh waktu lebih lama untuk bisa membuka konten sebuah website secara menyeluruh.
Sebagai solusi, kamu bisa mengurangi jumlah script iklan yang ditampilkan. Selain itu, ada juga opsi monetisasi lain untuk mendapatkan uang dari website selain memasang script banner iklan. Misalnya dengan bergabung ke platform afiliasi, atau menawarkan jasa content placement dengan potensi penghasilan ratusan ribu hingga jutaan rupiah per artikel tayang.
3.Menggunakan Template yang Kurang SEO Friendly
Template juga punya pengaruh signifikan terhadap kecepatan loading sebuah website. Pasalnya, template memiliki serangkaian code yang harus di-request oleh browser ketika ada pengunjung masuk ke website.
Beban paling besar dari template sendiri pada umumnya ada di fitur page builder yang terintegrasi untuk memudahkan blogger maupun web developer. Meskipun punya banyak manfaat, sayangnya opsi ini memang terkadang mengorbankan dari sisi kecepatan loading.
Sebagai solusi, kamu bisa mencari tema atau template yang memang sudah dioptimasi dari sisi SEO maupun kecepatan loadingnya. Ada banyak tema di luar sana yang bisa kamu jadikan sebagai opsi, baik itu gratisan maupun berbayar. Kuncinya kamu hanya perlu jeli dan teliti dalam menemukannya.
4.Memasang Banyak Plugin (Website WordPress)
Poin ini hanya berlaku untuk pengguna CMS WordPress. Meski begitu, bagi kamu yang menggunakan CMS lain, juga bisa mengambil konsep yang sama agar tidak terjadi hal yang sama.
Sebagai informasi, plugin merupakan salah satu fitur WordPress yang bisa membantu para blogger dan web developer untuk menambah fitur ke dalam website. Dengan bantuan plugin, kamu tidak perlu melakukan coding secara langsung, karena hanya perlu install dan aktivasi plugin terkait.
Misalnya, ketika kamu ingin membuat halaman form kontak. Dengan bantuan plugin, kamu bisa membuat form input nama, email, serta pesan hanya dalam beberapa kali klik saja, tanpa harus melakukan coding.
Sayangnya, kemudahan yang ditawarkan plugin membuat banyak orang terlena. Banyak website yang menggunakan plugin secara berlebihan, sehingga membuat kecepatan loading website semakin melambat.
Penurunan kecepatan loading website sendiri merupakan efek negatif karena server harus memuat banyak script dari plugin yang aktif dan terinstall.
5.Memakai Gambar yang Tidak Proporsional
Menggunakan gambar yang tidak proporsional adalah kesalahan para pemula yang sering terjadi. Mayoritas masalah ini terjadi karena ketidaktahuan, sehingga blogger atau web developer langsung mengupload hasil desain atau foto dari kamera langsung, tanpa dikompress atau di-crop sesuai ukuran ideal.
Ukuran gambar yang terlalu besar, tentu bisa menambah beban loading sebuah website. Alhasil kecepatan aksesnya menjadi lambat.
6.Database Website Berukuran Besar
Terakhir, website lambat juga bisa disebabkan karena database website yang sangat besar. Perkembangan database sendiri tidak bisa dihindari karena seiring waktu berjalan, website akan mengalami penambahan artikel, komentar, serta halaman-halaman baru untuk menarik pengunjung.
Kuncinya, kamu harus memperhatikan pertumbuhan database dengan kualitas server hosting yang digunakan. Jika performa website sudah terasa semakin berat, maka itu sebagai pertanda untuk melakukan upgrade hosting yang lebih besar.
Itulah beberapa pengaruh yang bisa menyebabkan website lambat diakses. Semoga informasi tersebut bisa membantu mengoptimalkan performa situs bisnis, jualan atau company profile kamu ya! (adv)