batampos – Pernah tertular Covid-19 dilaporkan bisa memicu masalah kesehatan lainnya. Risiko diabetes salah satunya.
Dalam beberapa kasus, virus SARS-CoV-2 dapat menyerang sel pulau di pankreas yang memproduksi insulin. Pankreas merupakan organ vital yang berkaitan dengan risiko diabetes.
Covid-19 ternyata bisa memicu setidaknya diabetes sementara pada orang yang rentan. Sejumlah negara melaporkan kenaikan kasus diabetes pada orang yang pernah tertular Covid-19.
Beberapa obat steroid yang digunakan untuk mengobati Covid-19 dapat menyebabkan diabetes dan kadang teratasi, kadang tidak.
Sebuah studi Pusat Pengendalian Penyakit dari database asuransi AS menemukan diabetes secara signifikan lebih umum terjadi pada anak-anak yang memiliki Covid-19. Namun, laporan tersebut tidak memisahkan diabetes tipe 1, penyakit autoimun yang biasanya menyerang anak-anak, dan tipe 2, yang berhubungan dengan obesitas.
Rumah Sakit Anak Universitas Michigan, misalnya, telah mengamati peningkatan 30 persen pada diabetes tipe 1 dibandingkan sebelum pandemi. Mereka belum menganalisis berapa banyak yang memiliki kasus Covid-19 sebelumnya, tetapi ada kekhawatiran bahwa ada hubungan dengan peningkatan kasus.
Rumah Sakit Anak Rady di San Diego melaporkan kasus diabetes tipe 1 meroket hampir 60 persen selama tahun pertama pandemi dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya. Tetapi hanya 2 persen yang memiliki Covid-19 aktif, dan penelitian yang dipublikasikan di JAMA Pediatrics, tidak memiliki informasi tentang jenis infeksi lain sebelumnya.
“Tetapi lompatan itu mengkhawatirkan dan jelas ada lebih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk mencoba menjawab mengapa ini terjadi,” kata rekan penulis dr. Jane Kim seperti dilansir dari Bio Space, Senin (21/3).
Namun, ada juga faktor lain. Misalnya seperti pembatasan pandemi atau terlalu banyak di rumah saja memicu kebiasaan makan yang tidak sehat dan tidak aktif pada orang yang berisiko diabetes tipe 2.
Selain Diabetes, Covid-19 PicuRisiko Penyakit Paru Kronis.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di Radiologi menunjukkan bahwa Covid-19 dengan tingkat keparahan apa pun dapat menyebabkan penyakit paru-paru kronis jangka panjang. Para peneliti di University of Iowa mengevaluasi 100 orang dewasa yang masih memiliki gejala Covid-19 lebih dari 30 hari setelah diagnosis (Long COVID) dan kemudian dicocokkan dengan 106 kontrol yang sehat.
Mereka menganalisis gejala, tes fungsi paru dan CT scan. Kondisi itu tampaknya terkait dengan peradangan atau fibrosis (jaringan parut) di paru-paru. (*)
Reporter : Jpgroup