batampos – Keberadaan bunga Telang atau nama ilmiahnya Clitoria ternatea dari suku Fabaceae di Indonesia kian populer. Bunga dari tanaman merambat biru cantik ini ternyata banyak khasiatnya.
Selain sebagai pewarna alami makanan, misal pada nasi kerabu dari Malaysia yang warnanya biru, telang juga bisa dibuat teh dengan rasa unik.
Ada studi menarik tentang pengaruh penambahan sari bunga telang pada pembuatan makanan dan minuman. Penambahan bunga telang saat membuat sponge cake (kue bolu) meningkatkan kandungan antioksidan dan kandungan senyawa polifenol. Peningkatan itu menurunkan angka indeks glikemik tepung yang dipakai. Indeks glikemik adalah penentu seberapa cepat karbohidrat menaikkan kadar gula dalam darah. Indeks yang rendah akan menurunkan risiko peningkatan kadar gula darah.
Menurut Prof Dr apt Mangestuti Agil MS, Guru Besar Botani Farmasi dan Farmakognosi Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, selain bunga, bagian akar dan daun telang juga sudah diketahui manfaatnya untuk kesehatan. Misalnya, sebagai penghilang rasa sakit, penurun panas, dan antiradang. ”Juga pastinya punya keuntungan sebagai antioksidan, antidiabetes, antimikroba, pelindung fungsi liver, dan antiasma,” katanya.
Kandungan mineral pada bunga, tambahnya, antara lain, kalsium, magnesium dan kalium, serta zinc. Ada pula kandungan karbohidrat dan protein. Kandungan zat bioaktif adalah golongan triterpenoid, alkaloid, flavonoid, tanin, dan antosianin.
”Telang Bisa sebagai antioksidan dan antihipertensi,” lanjutnya.
Warna bunga, terang DR Mangestuti, memberikan sinyal terdapatnya zat kandungan yang berkhasiat sebagai antioksidan. Itu dinyatakan peneliti Malaysia dalam publikasi 2018 yang menemukan aktivitas antioksidan bunga yang tinggi. Jika kadar zat meningkat, aktivitas juga meningkat.
”Aktivitas itu adalah kerja senyawa antosianin yang memang berperan melindungi sel tanaman dari kerusakan akibat sinar matahari. Antosianin termasuk golongan flavonoid yang bekerja sebagai antioksidan dan pemberi warna biru pada telang,” tambahnya.
Hasil penelitian lain di Thailand pada publikasi 2021 memastikan peran flavonoid pada ekstrak bunga. ”Ternyata, hasil studi pada hewan tikus menunjukkan kemampuan untuk menurunkan tekanan darah dan berpotensi menjadi obat antihipertensi. Penelitian itu pun memastikan kandungan utama golongan flavonoid, termasuk senyawa kaemferol dan kuersetin,” papar DR Mangestuti.
Sedangkan untuk sistem otak, peninggalan tertulis menyebutkan pemakaian bunga telang sebagai brain tonic atau dalam bahasa lokal disebut ”medhya”.
Ketertarikan peneliti dimulai sejak lama. Misalnya, penelitian pemakaian ekstrak akar telang selama 30 hari pada hewan tikus. Hasil menunjukkan terjadinya peningkatan
kandungan asetilkolin (zat kimia pembawa pesan pada sistem saraf) di hipokampus secara signifikan. Hipokampus adalah bagian otak yang berperan penting pada memori dan emosi.
Peningkatan itu kemungkinan adalah dasar kerja kimia sistem saraf untuk perbaikan kemampuan memori dan belajar.
Peneliti India pada terbitan jurnal 2000 menemukan peran ekstrak akar dan bagian tanaman di atas tanah dalam peningkatan kemampuan menyimpan memori. Ekstrak akar
terbukti bekerja lebih efektif. Penelitian itu juga membuktikan peningkatan aktivitas asetilkolin dan asetilkolin esterase (enzim katalisator pemecah asetilkolin) melalui pengamatan pada bagian-bagian otak yang berbeda.
”Penelitian 2003 menemukan khasiat tanaman kembang telang sebagai antidepresi, antikejang, antistres, mengatasi kegelisahan, dan memperbaiki fungsi kognitif otak. Penelitian lanjutan terbukti menemukan manfaat tanaman kembang telang. Walau sebatas percobaan pada hewan coba, manfaat untuk kesehatan manusia tidak diragukan. Syarat yang pasti adalah digunakan sejak dini,” paparnya. (*)
Reporter : Jpgroup