batampos – Film Hamka & Siti Raham Vol. 2 siap premiere di 30 kota. Film kedua ini akan menyambangi hampir dua kali lipatnya dari film pertamanya Buya Hamka Vol. 1 yang rilis pada April lalu premiere di 18 kota. Dalam jumpa pers di kantor Falcon Pictures di kawasan Jakarta Selatan pada Senin (27/11), sutradara Fajar Bustomi mengungkapkan bahwa pihaknya akan menyambangi setidaknya 30 kota.
”Alhamdulillah, kami mengabarkan mau premiere di 30 kota. Kalau ada kota yang belum kebagian, bisa kontak ke Falcon. Kami akan buat di sana. Karena kami ingin menyebarkan film ini ke seluruh penjuru. Semoga di tahun politik ini bisa menjadi penghangat,” kata Fajar.
Baca juga:Avatar 3 Sudah Masuki Pascaproduksi, Dijadwalkan Rilis Desember 2025
Film yang kaya muatan cerita politisnya itu bukan disengaja untuk tayang di tahun politik ini. Fajar menyebutnya sebagai sebuah takdir. Mengingat, film kedua dari trilogi biopik itu sejatinya rampung sejak 2019. Tapi, karena pandemi Covid-19, film yang sedianya tayang pada 2020 itu harus disimpan dulu.
”Dan akhirnya mendapat jadwal tayang mulai 21 Desember 2023,” tutur Fajar.
Vino Bastian sebagai pemeran Hamka menyambut baik rencana premiere 30 kota tersebut. Banyak nilai baik dari film yang menurutnya sayang jika tidak disebar ke banyak orang itu.
”Semoga akan lahir Buya Hamka-Buya Hamka lain yang bisa memberikan kedamaian. Semoga kebaikan dari cerita ini tidak hanya dinikmati 30 kota, tapi ke seluruh penjuru Indonesia,” harap Vino.
Film pertama banyak mengupas peristiwa penting kehidupan Buya Hamka dalam kurun waktu 1933 dan 1945. Termasuk kesetiaan Siti Raham (Laudya Cynthia Bella) dalam mendampingi Hamka dari digoda kesempatan poligami hingga masa terpuruk ketika masuk penjara.
Maka, film kedua melanjutkan perjalanan kehidupan penulis roman Tenggelamnya Kapal Van der Wijck itu. Salah satunya adalah persahabatannya yang erat dengan Presiden Pertama RI Ir Soekarno yang diperankan Anjasmara. Bagi Anjasmara, ini adalah peran keempat sebagai Soekarno yang pernah dilakoninya. ”Pertama itu FTV, yang kedua dan ketiga main di teatrikal, ini yang keempat,” katanya.
Begitu sering memerankan Soekarno, Anjasmara tak lagi menemukan kesulitan berarti dalam menghidupkan karakternya. Perihal sukses atau tidak, dia menyerahkan kepada penonton untuk menilainya sendiri.
”Tiap orang tentu punya interpretasi sendiri terhadap karakter sebesar Soekarno. Saya serahkan saja kepada penonton. Saya hanya melakukan yang terbaik,” ujarnya.
Menurut Anjas, sebenarnya di film Vol. 2 itu, karakter Soekarno membuat sejumlah pihak kesal. ”Tapi, itu katanya ya. Kan namanya pemimpin apa yang terjadi bisa jadi bukan dia yang menentukan,” tutur Anjas.
Setelah melihat persahabatan Hamka dan Soekarno, Fajar jadi punya ide baru. Jika ada kesempatan, dia ingin membuat film akhir hidup Soekarno. (*)
Reporter: jpgroup