batampos – Enam kebiasaan buruk ini dapat merusak rasa percaya diri. Salah satunya adalah berbicara negatif tentang diri sendiri. Jika kamu memiliki enam kebiasaan buruk ini segeralah hilangkan, demi kebaikan dirimu sendiri.
Percaya diri merupakan kemampuan untuk bisa meyakinkan diri, atas kemampuan yang sudah dimiliki. Dalam artian, aspek untuk bisa mengembangkan penilaian positif baik bagi dirinya maupun untuk orang lain.
Setiap orang pasti memiliki kemampuan yang berbeda- beda, termasuk dalam memahami dirinya sendiri. Banyak sekali orang yang tidak merasa percaya dengan kemampuannya. Rasa percaya diri merupakan hal yang tidak ada wujudnya dan sulit untuk didefinisikan. Akan tetapi memainkan peran yang besar dalam segala aspek kehidupan.
Baca Juga:Dior Ganti Bella Hadid dengan Model Israel, Warga Net Serukan Boikot Dior
Seperti halnya saat orang menilai diri kita, bagaimana orang melihat kinerja kita, bagaimana orang melihat kita dan yang lain sebagainya.
Perasaan tersebut merupakan sesuatu yang dapat kamu ketahui, setelah melihatnya secara langsung dan merasakannya. Banyak hal yang dilakukan untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Akan tetapi, siapa sangka jika enam kebiasaan buruk ini dapat mengikis rasa percaya diri seseorang.
Dalam menjalani kehidupan, terkadang sering tidak menyadari bahwa kita memiliki kebiasaan buruk. Hal itu secara tidak langsung dapat mengikis secara perlahan rasa kepercayaan diri seseorang.
Inilah enam kebiasaan buruk yang harus segera diubah, karena dapat merusak rasa percaya diri dalam hidup seseorang.
1. Terlalu Peduli dengan Perkataan Orang Lain
Peduli terhadap apa yang dipikirkan oleh orang lain adalah hal yang lumrah dilakukan. Akan tetapi, jika terus- menerus merubah perilaku untuk mengikuti apa yang orang lain inginkan dan apa yang orang lain ingin lihat. Pada akhirnya akan memberikan dampak buruk dalam diri kita, karena akan mengurangi rasa kepercayaan diri.
2. Berpikir Negatif
Pada dasarnya seseorang akan selalu menjadi seperti apa yang mereka pikirkan. Jika anda selalu berfikir dan merasa kurang baik, maka anda tidak akan pernah percaya diri. Begitu juga sebaliknya, maka jangan pesimis dalam menghadapi sesuatu. Karena nantinya perlahan- lahan menghancurkan rasa percaya diri dalam diri anda. Sangat Penting untuk selalu fokus pada apa yang dapat dilakukan, daripada mengkhawatirkan hasilnya.
3. Membandingkan Diri dengan Orang Lain
Berbagai macam tipe kehidupan orang akan selalu muncul dalam sosial media. Banyak yang memalsukan kehidupanya di sosial media agar terlihat lebih menarik. Padahal umumnya, gambaran orang di sosial media tidak selalu seperti apa yang terlihat. Jika anda masih membandingkan kehidupan yang dijalani dengan kehidupan orang lain di sosial media, maka akan berakibat pada hilangnya rasa percaya diri.
4. Berbicara Negatif Tentang Diri Sendiri
Jika anda sering mengkritik dan membicarakan hal yang negatif tentang diri anda. Tanpa disadari, itu semua akan merusak harga diri dan juga akan menurunkan rasa percaya diri. Jadi cobalah untuk berbicara dan berpikir positif mengenai diri anda. Dengan hal itu, harga dirimu semakin besar.
5. Lari Dari Tanggung Jawab
Tidak bertanggung jawab adalah hal yang buruk dan merusak harga diri. Apabila anda lari dari tanggung jawab, ini memperlihatkan bahwa dirimu tidak kompeten dalam hal tersebut. Maka dari itu, tingkatkanlah rasa percaya diri anda dengan mencoba mempelajari hal baru untuk meningkatkan kompetensi. Sehingga anda dapat dipercaya dan dapat menjaga tanggung jawab yang diberikan.
6. Terlalu Perfeksionis
Membuat standar yang tinggi dan mengejar kesempurnaan akan membuat diri anda makin terlihat tidak sempurna. Karena orang perfeksionis rata- rata akan menuntut diri sendiri dan orang lain untuk menghasilkan sesuatu dengan standar yang tinggi. Hal ini akan membuat diri anda selalu merasa tidak puas karena tidak mencapai standar yang diinginkan. Sehingga rasa percaya diri dalam jiwa seseorang akan hilang, karena rasa ketidakpuasan tersebut.
Itulah enam kebiasaan buruk yang kemungkinan besar dapat menghilangkan rasa percaya diri.(*)
Reporter: jpgroup