Kamis, 21 November 2024

Dumai Line Kini Hanya Layani 1 Trip Pelayaran, Ini Jadwalnya…

Berita Terkait

8 Kebiasaan Buruk Pemicu Penuaan Dini

batampos.co.id – Dumai Express Group yang melayani pelayaran kapal feri dari Sekupang, Batam ke beberapa daerah di Kepri maupun Riau, mengurangi trip (perjalanan) armadanya.

Khusus untuk tanggal 29 dan 30 September 2021, Dumai Line hanya melayani satu trip feri keberangkatan dari Kota Batam ke beberapa daerah tujuan.

Humas Dumai Express Group, Asmadi, membenarkan bahwa kebijakan itu tidak lepas dari pencabutan BBM subsidi bagi kapal penumpang non Pelni oleh pemerintah.

”Ya betul, dan untuk hari ini (kemarin) tidak ada feri ke Dumai,” ujarnya, Kamis (30/9/2021).

Pemberitahuan mengenai pengurangan trip ini juga disampaikan dalam unggahan di media sosial Facebook dan Instagram milik Dumai Express Group.

Ilustrasi. Aktivitas di Pelabuhan Domestik Sekupang. Foto: Dalil Harahap/batampos.co.id

Pemberitahuannya, pada Rabu tanggal 29 September 2021, feri
dari Batam menuju Tanjung Balai Karimun-Tanjung Samak-Selat Panjang-Bengkalis dan Dumai hanya berangkat pukul 07.30 WIB.

Sedangkan untuk trip ke Buton tidak ada. Kemudian, pada Kamis 30 September 2021, feri dari Batam ke Tanjungbalai Karimun-
Tanjung Samak-Selat PanjangButon juga berlayar hanya satu trip pada pukul 07.30 WIB.

Sedangkan pelayaran penumpang ke Dumai dan Bengkalis pada hari itu tidak beroperasi.

Diakui Asmadi, pencabutan BBM subsidi kapal penumpang non Pelni oleh pemerintah tentu saja sangat memberatkan bagi usaha jasa pelayaran.

Apalagi, di tengah pandemi saat ini yang tentunya sangat berpengaruh.

”Kondisi tak naik tarif saja sepi akibat pandemi, apalagi naik tarif bisa makin sepi,” tambah Ketua Bidang Kapal Penumpang DPC Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) Kota Batam tersebut.

Pencabutan BBM subsidi oleh BPH Migas Pertamina ini juga bakal berpengaruh pada harga tiket.

Sebab, selama ini perusahaan pelayaran menggunakan BBM subsidi. Dan kalaupun memaksakan beroperasi dengan BBM non subsidi, maka akan membuat biaya operasi membengkak dan akan berdampak pada kenaikan harga tiket penumpang.

“Kalau dipaksakan tentu kapal otomatis rugi,” beber Asmadi.(jpg)

Update