batampos – Judulnya saja ”Highway Star”. Yang tahu salah satu hit Deep Purple ini pasti paham betapa sangat memburu napas temponya, sekencang yang diceritakan dalam lagu: mobil, kebut-kebutan, angin topan…
Dan, di usianya sekarang yang sudah 77 tahun, vokalis Ian Gillan masih bisa menyanyikannya dengan prima saat Deep Purple membuka konser Deep Purple World Tour 2023 di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta Jumat malam (10/3). Konser yang dibuka lewat kejutan dari Rhoma Irama dan orkes yang dipimpinnya, Soneta.
Satu penampil lainnya dalam konser yang dihelat Rajawali Indonesia tersebut adalah God Bless yang jelas sama gaeknya. Achmad Albar, sang vokalis, hanya setahun lebih muda dari Gillan. Band yang bakal berusia setengah abad pada 5 Mei mendatang itu juga yang membuka konser Deep Purple di Jakarta pada 1975.
Baca Juga:Riset Manfaat Daun Kelor bagi Tubuh Manusia, sebagai Bahan Makanan, Obat-obatan & Kosmetik
Yang mengagumkan, energi ketiga penampil dengan vokalis yang sama-sama telah berusia kepala tujuh sangat terjaga. Tampil konstan sepanjang durasi waktu yang dialokasikan.
Deep Purple tampil dengan set list berisi lagu-lagu yang sangat populer seperti ”Highway Star” dan ”Smoke on the Water”. Mereka tahu ini adalah konser kangen-kangenan.
Dari atas panggung, Gillan menegaskan format Mark IX atau formasi terkini Deep Purple yang terdiri atas dirinya, Roger Glover, Ian Paice, Don Airey, dan Simon McBride tak bakal melunturkan nama besar band yang dibentuk di London, Inggris, pada 1968 tersebut.
Dia pun tak sungkan-sungkan memperkenalkan dan memuji Simon McBride, si gitaris baru. ”Inilah putra kebanggaan saya dan dia tahu apa yang dia lakukan,” papar Gillan.
Maklum, sang vokalislah yang memboyong McBride ke Deep Purple. Dalam konferensi pers pada Kamis (9/3), kibordis Don Airey menceritakan, Gillan mengajukan nama McBride sejak 2016. ”Kami sudah mengenal dia banget. Aku kali pertama tahu dia di salah satu festival di Inggris waktu itu,” katanya.
Aksi band 55 tahun itu pun ramai dengan gimik. Di beberapa lagu, Gillan ”mendongengi” penonton tentang cerita di balik lagu. Di tengah lagu instrumental ”Lazy”, Airey menahan tuts kibor dengan satu tangan.
Satu tangan lainnya mengambil gelas dari pramusaji yang tiba-tiba lewat di panggung. Dia juga memainkan potongan lagu ”Indonesia Raya” di tengah penampilan. Namun, yang paling kentara, Deep Purple beserta tim berupaya menghapus perbandingan antarformasi.
Mereka meng-highlight aksi panggung McBride. Dari segmen gitar solo di intro ”Uncommon Man” hingga menampilkan wajahnya di skrin sisi panggung.
Di konferensi pers, McBride mengakui, dirinya tersanjung bisa ada di tengah band yang menemani masa kecilnya. ”Rasanya luar biasa. Menyenangkan. Sebuah kehormatan,” ujarnya.
Dengan formasi segar itu, Deep Purple tak cuma siap menggelar tur konser. Mereka mengaku telah mencicil materi lagu baru. ”Kami berusaha menulis dan menciptakan karya baru untuk membuat fans tetap antusias,” ungkap Paice.
Janji Gillan bahwa formasi yang baru terbentuk sejak September tahun lalu itu tak mengecewakan terbukti. Fans-fans sepuh yang dikenal militan dan tadi malam mendominasi ruang konser yang berkapasitas 9 ribu orang mengakuinya.
”Tibake apik gitaris sing anyar (Ternyata bagus gitaris yang baru),” celetuk salah seorang penonton dari tribun seated. (*)
Reporter: jpgroup