Sabtu, 23 November 2024

Dagingnya Lembut, Ukuran Besar, Itulah Sate Kambing Windsor

Berita Terkait

Oktoberfest Meriah di Artotel Batam

 

batampos.co.id – Tengok, tengoklah tusuk satenya. Beda, beda dengan tusuk sate biasanya. Tusuk sate pada foto diatas nampak lebih lebar. Tusuk sate pada foto diatas nampak lebih kokoh. Wajar, wajar saja, sebab daging yang ditusuk memang besar. Lebih besar daripada daging sate pada umumnya. Meski berukuran besar, daging satenya berasa lembut, empuk.

Inilah Sate Kambing Windsor.

Windsor, semua orang Batam pasti tahu dimana lokasinya. Windsor boleh disebut kota tua Batam. Di sinilah salah satu pusat pertumbuhan ekonomi pada masanya. Windsor tak jauh dari kawasan Nagoya, juga Jodoh.

Sate Kambing Windsor pun menempati sebuah ruko lama. Tak jauh dari dari Morning Bakery yang sudah kondang di Batam.

“Saya sengaja membuka gerai sate kambing khas Kendal ini di Windsor sebab semua orang Batam pasti tahu WIndsor,” aju Toni, pemiliki Sate Kambing Windsor.

Sate Kambing Windsor berada di ruko sudut. Pandangan luas, lega. Cocok untuk makan sate. Selepas makan sate bolehlah berleha – leha.

“Di sini parkir juga luas,” imbuh Toni.

Sate Kambing Windsor, buka setiap hari sejak pukul 11.00 dan tutup pada pukul 22.00.

Menariknya lokasi gerai Sate Kambing Windsor teduh kala siang. Kala senja pun menarik, Anda bisa menikmati bias mentari senja berwarna jingga. Tak berapa lama kala malam datang, lampu-lampu dari gedung tinggi di sekitarnya nampak indah.

Pilihan ada di tangan Anda, hendak ke sana pada jam berapa.

Selain sate, Sate Kambing Windsor juga menyediakan gule, juga tongseng.

Gulenya….. slrpppp… yummy.

“Untuk yang tidak makan kambing kami menyediakan sate ayam, sehingga satu keluarga bis amakan bersama di sini,” ulas Toni.

Sate Kambing Windsor bukan sejak 1 November lalu. Baru seumur jagung tetapi Toni merasa tren bisnisnya baik. “Sudah ada yang kembali ke sini beberapa kali,” ucap pria gundul ini.

Can Nur, Ketua DPRD Batam sudah mencoba Sate Kambing Windsor. “Beliau (Cak Nur, red) bilang, ‘Tak perlu lagi aku ke Kudus untuk makan sate enak’,” kisah Toni. (ptt)

 

Baca Juga

Update