Sabtu, 27 Juli 2024

Cara Baru untuk Penanganan Penyakit Batu Ginjal, Tanpa Operasi dengan Metode ESWL

Berita Terkait

Kol Ungu untuk Kesehatan Tulang

Nutrisi untuk Perkuat Daya Ingat Lansia

Ilustrasi: Batu Ginjal, penyakit urologi yang tidak boleh disepelekan dampaknya. (Harvard Medical School)

batampos – Cara baru untuk penanganan penyakit batu ginjal adalah dengan metode Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). Metode ini sebagai solusi penanganan batu ginjal tanpa operasi.

Batu saluran kemih atau lebih dikenal dengan batu ginjal adalah penyakit yang terjadi akibat tingginya kadar zat kimia yang apabila terus menerus menumpuk di ginjal, dapat membentuk kristal yang menyerupai batu yang umumnya terbentuk di ginjal. Penyakit ini umum terjadi di masyarakat dan bahkan menjadi salah satu yang paling banyak ditemui case-nya di klinik pengobatan urologi.

Baca juga: Film Budi Pekerti Bawa Pesan Bijak Bermedsos, Terharu Mendapat Apresiasi di TFF

Perubahan lingkungan, cuaca, hingga gaya hidup turut mempengaruhi daya tahan tubuh manusia. Batu saluran kemih atau batu ginjal menjadi salah satu penyakit yang tidak dapat dianggap remeh. Sebab, apabila tidak segera ditangani, dapat meningkatkan resiko kerusakan fungsi ginjal secara permanen. Indonesia sendiri masuk dalam kelompok negara di dunia yang termasuk dalam daerah “Sabuk Batu” (Stone Belt).

Terkait dengan penanganan penyakit batu ginjal, Rumah Sakit Royal Progress (RSRP), yang telah memberikan pelayanan kesehatan selama 31 tahun, kembali memperkuat dedikasi pelayanan kesehatan yang terintegrasi bagi masyarakat dengan menghadirkan solusi penanganan batu ginjal tanpa operasi dengan metode ESWL.

Dokter Ivan R. Setiadarma, MM, Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress, mengatakan, kehadiran inovasi ESWL di RSRP menjadi suatu langkah besar bagi kami dalam mewujudkan komitmen untuk memberikan layanan kesehatan yang menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat. “Kami harap dengan adanya teknologi ESWL di RS Royal Progress, masyarakat sekitar lebih mendapatkan kemudahan akses terhadap pengobatan terbaik dibawah pengawasan dokter spesialis urologi terbaik,” jelasnya di Jakarta, Kamis (7/9).

Lalu, apa yang menjadi penyebab batu ginjal? Batu ginjal dapat disebabkan oleh berbagai faktor risiko seperti kurangnya minum air putih, pola konsumsi berlebih makanan yang tinggi kadar garam dan lemak jenuh, ada pula karena faktor genetik, serta lebih rentan dimiliki oleh mereka yang memiliki riwayat obesitas.

Dokter Johannes Aritonang, B.MedSc, SpU, FICS, Dokter Spesialis Urologi Rumah Sakit Royal Progress turut menyampaikan, pada umumnya, batu ginjal dalam ukuran kecil memang tidak menimbulkan gejala sehingga seringkali tidak mendapat perhatian khusus dari masyarakat. Namun, kalau didiamkan maka batu ginjal akan semakin berukuran besar dan jika sampai tersangkut di area saluran urin, maka akan menyebabkan rasa nyeri hebat di bagian pinggang.

“Sebenarnya ada beberapa gejala lain yang harus diperhatikan oleh pasien yaitu nyeri ketika buang air kecil, rasa sakit di area perut yang tidak kunjung hilang, perubahan warna urin, hingga demam. Jika mengalami gejala tersebut, maka harus segera memeriksakan diri,” kata dr. Johannes dalam kesempatan yang sama.

Selain menggunakan obat, pengobatan batu ginjal dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu dengan tindakan ESWL untuk kasus batu ginjal yang ukurannya tidak terlalu besar (<2cm). Pengobatan ESWL dilakukan dengan menggunakan alat yang menghasilkan gelombang kejut untuk memecah batu ginjal menjadi fragmen kecil.

Melalui metode ini, pasien penyakit batu ginjal tak perlu lagi menjalani operasi besar untuk mengambil batu ginjal dari dalam tubuhnya. Jika batu ginjal sudah pecah, maka partikel kecilnya akan keluar secara alami melewati urine.

“Ada beberapa faktor tingkat keberhasilan terhadap terapi atau kesembuhan dari penyakit batu ginjal, seperti ukuran, tingkat kekerasan, dan lokasi batu itu sendiri. Metode ESWL menjadi salah satu solusi efektif dan efisien dalam pengobatan batu ginjal tanpa melalui operasi. Selain memiliki persentase keberhasilan yang cukup tinggi, metode ESWL juga terbukti aman dan minim resiko bagi pasien,” tambah dr. Johannes.

Metode ESWL memiliki risiko yang lebih kecil dibanding tindakan operasi konvensional. Disamping itu pemulihan pasien lebih cepat sehingga tidak harus terlalu lama menjalani rawat inap di rumah sakit. Namun, ada beberapa kondisi dimana tindakan ESWL tidak disarankan bagi pasien yaitu dilihat dari ukuran batu ginjal dan kekerasannya, adanya kelainan pembekuan darah, gangguan fungsi ginjal maupun gagal ginjal atau hanya memiliki satu ginjal yang berfungsi baik dan pada wanita hamil.

“Bagi pasien yang ingin mengobati sakit batu ginjal yang mereka miliki, dapat memanfaatkan layanan tindakan ESWL di RS Royal Progress, khususnya masyarakat sekitar di Jakarta Utara. RS Royal Progress memiliki sejumlah fasilitas yang lengkap dengan teknologi terkini untuk memberikan pengobatan bagi pasien batu ginjal dengan dukungan alat medis modern dan inovatif,” tutup dr. Ivan. (*)

Reporter: jpgroup

Update