Rabu, 18 Desember 2024

Mengenali Alergi Susu Sapi pada Anak dan Cara Menanganinya

Berita Terkait

Ilustrasi susu sapi (freepik.com)

batampos – Alergi susu sapi pada anak menjadi masalah umum pada masa tumbuh kembang anak di dunia termasuk Indonesia.

Di Indonesia berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), prevalensi anak alergi susu sapi berkisar antara 2 persen hingga 7,5 persen.

Dengan jumlah tersebut, angka balita yang ASS sekitar 21 juta jiwa. Dari angka ini menunjukkan sekitar 420.000 hingga 1,575 juta anak Indonesia berpotensi menghadapi alergi susu sapi.

Baca juga: Vivo Y300 5G Diluncurkan di Tiongkok

Masalah alergi susu sapi menjadi salah satu penyebab anak tidak tumbuh optimal jika tidak ditangani sejak dini.

Menurut Dokter Spesialis Alergi dan Imunologi Anak, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr.Sp.A(K), M.Kes, alergi susu sapi itu terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang tidak normal, di mana berlebihan dalam mengenali protein susu sapi.

”Jika alergi ini tidak terdeteksi lalu terlambat diatasi maka bisa mengganggu tumbuh kembang anak,” sebutnya.

Gejala yang muncul ketika anak dicurigai alergi susu sapi, masih Prof Budi, antara lain bisa menyerang organ pencernaan seperti diare, konstipasi, dan darah dalam tinja.

Baca juga: Daftar Makanan yang Wajib Dihindari Ibu Hamil

”Lalu ada pula gejala seperti muntah, ruam, bengkak bibir dan kelopak mata. Bahkan beberapa balita juga menunjukkan kolik,” tambahnya.

Namun, Prof Budi menggarisbawahi, alergi susu sapi hanya bisa mengenai anak yang punya bakat alergi. Misalnya, ungkap Prof Budi, si anak sudah memiliki gejala-gejala yan disebutkan, lalu secara genetik dari ayah dan ibu ternyata memiliki alergi maka bisa jadi si anak memang alergi susu sapi.

“Jadi untuk mengetahui risiko tidak alergi berdasarkan riwayat alergi dalam keluarga. Penting untuk konsultasi ke ahli jika memang mencurigai anak alergi susu sapi,” ujar Prof. Budi dalam acara puncak Gerakan 1000 Cerita bunda Anak Juara Morinaga, baru-baru ini.

Lalu, anak dengan alergi susu sapi (ASS) membutuhkan nutrisi yang sesuai dengan kondisi mereka, seperti formula berbasis soya, yang menjadi nutrisi alternatif.

Anak dengan ASS yang cocok dengan formula soya, dapat terhindar dari gejala-gejala alergi akibat ASS sehingga anak tetap dapat memiliki tumbuh kembang yang optimal.

Baca juga: Ini 4 Manfaat jika Mengkonsumsi Susu sapi bagi Kesehatan 

Dalam kesempatan yang sama, Psikolog Klinis Anak dan Keluarga, Irma Gustiana Andriani, mengungkapkan, alergi pada anak tidak hanya mempengaruhi kesehatan fisik tetapi juga kondisi psikologis mereka.

Anak dengan alergi cenderung lebih rentan mengalami kecemasan, kesulitan konsentrasi, dan gangguan sosial, seperti isolasi dan bullying, terutama di usia sekolah.

Faktor ini juga dipengaruhi oleh kecemasan orang tua yang sering kali lebih besar daripada dampak alergi itu sendiri, sehingga membentuk aksi-reaksi terhadap anak.

“Untuk mengatasi hal ini, kami menyarankan orang tua agar tetap tenang saat anak mengalami reaksi alergi dan menciptakan lingkungan yang aman secara emosional. Konsultasi dengan dokter ahli juga penting untuk memahami penyebab alergi dan memberikan stimulasi yang sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak agar mereka dapat tetap tumbuh optimal meskipun menghadapi alergi,” ungkap Irma. (*)

Sumber: Jpgroup

 

Baca Juga

Update