batampos – Pernyataan Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik di akun media sosialnya menyinggung soal kecurangan dalam pilpres 2024 dikecam oleh banyak orang. Pernyataan Umi Pipik ini dianggap telah mendiskreditkan bahkan memfitnah salah satu paslon.
Hal itu membuat putra Umi Pipik, Abidzar Al Ghifari, meminta maaf secara resmi atas pernyataan sang ibunda melalui unggahannya di Instagram. “Saya mewakilkan keluarga meminta maaf atas apa yang telah terjadi dan sedang jadi perbincangan semua orang,” tulis Abidzar dalam unggahannya di Instagram.
Dia pun berpandangan, pernyataan Umi Pipik kurang bijak di tengah suhu politik sedang memanas usai pemilu 14 Februari 2024 lalu. Abidzar pun menilai pernyataan ibunya memang kurang tepat untuk dilontarkan ke publik.
“Saya sangat amat mengerti kesalahan yang dibuat, memang tidak pantas untuk kami melontarkan kalimat atau fitnah itu,” lanjut Abidzar.
Dalam pilihan politik, Abidzar ternyata berbeda pilihan dari Umi Pipik. Dia secara terus terang mengaku mendukung Prabowo-Gibran dalam kontestasi pilpres 2024.
“Saya sebagai pendukung dan coblos tim 02 ingin minta maaf terlebih untuk Pak Prabowo dan juga Mas Gibran, kepada para pendukung 02, dan juga untuk orang-orang yang tersinggung,” tuturnya.
Abidzar lebih lanjut mengatakan, kejadian ini menjadi pembelajaran sangat penting dan berharga untuk dirinya dan keluarga untuk lebih menjaga etika, adab, dan moral dalam hal menyampaikan pendapat untuk publik luas. Sebelumnya, Umi Pipik menyatakan pandangannya soal pilpres dan menyinggung soal kecurangan.
“Kalaupun ada kecurangan dan ketidak jujuran, dan kalaupun PBW sudah di-setting untuk menang, saya pribadi tetap bangga dengan pilihan saya. Setidaknya menjadi saksi saya di akhirat kepada siapa saya memilih pemimpin yang ber STAF sidiq (jujur) tabliq (menyampaikan kebenaran), amanah (bisa dipercaya), fathonah (cerdas),” tutur Umi Pipik.
Setelah pernyataannya itu viral di media sosial, Umi Pipik memberikan penjelasan lebih lanjut. Dia menyatakan kecurangan yang yang diungkapkannya bukan lah suatu tuduhan. Melainkan sebuah pengandaian yang bisa jadi kecurangan itu tidak terjadi di pilpres 2024. (*)
Sumber: JP Group