batampos – Ada delapan jenis kecerdasan anak menurut Profesor Harvard. Kira-kira Anak Anda memiliki kecerdasan apa ya? Simak caranya mengenali bakatnya berikut ini.
Para orang tua kebanyakan sulit untuk bersikap objektif ketika menyangkut persoalan anak-anaknya. Ada pula yang meremehkan bakat anak karena mempunyai ekspektasi yang tinggi terhadapnya.
Sebagian orang tua juga melebih-lebihkan bakat anak dan menganggapnya sebagai kemampuan yang cemerlang.
Baca juga:Enam Kebiasaan Buruk Ini Merusak Rasa Percaya Diri
Mencoba membesarkan anak menjadi seorang jenius bukanlah suatu tindakan yang bersifat terpuji.
Menemukan bakat anak dan berusaha mengeluarkan potensi anak jauh lebih bermanfaat karena setiap keterampilan terdapat peluang bagi anak untuk memiliki masa depan yang bahagia.
Mengeksplorasi bakat dan minat pada anak
Memberi anak kesempatan sebanyak mungkin untuk berkreasi secara mandiri adalah salah satu cara untuk mengenali dan mengeluarkan potensi yang ada pada anak.
Biarkan mereka bereksperimen dengan bernyanyi, berlari, menari, menggambar, dan bermain. Izinkan anak melakukan segala aktivitas yang membuatnya gembira selama itu tidak berbahaya. Sebab, kecerdasan anak akan berkembang dengan segala bentuk latihan mental.
Memberikan anak ruang untuk berekspresi dapat membantu anak menemukan minatnya dan juga membuat anak belajar mengenal banyak hal-hal baru.
Ada beragam jenis kecerdasan pada anak. Dikutip JawaPos.com dari littlescholarsnyc.com, Howard Gardner, psikolog asal Amerika Serikat, menjelaskan bahwa ada berbagai bentuk kecerdasan pada anak.
Ilmuwan tersebut berpendapat bahwa menilai bakat anak melalui tes IQ saja tidaklah cukup. Meskipun prestasi akademis sangat penting, kemampuan anak dalam bidang seni, musik, tari, dan kegiatan ekstrakurikuler adalah hal yang tidak kalah penting.
Saat menilai potensi anak, harus mempertimbangkan semua tanda-tanda yang menunjukan kecenderungan bakat pada anak.
Penting untuk mengetahui gagasan tentang kecerdasan majemuk, yang menyatakan bahwa satu atau dua dari delapan kategori kecerdasan dapat mendominasi pada seorang anak.
Berikut bentuk kecerdasan yang terbagi ke dalam delapan jenis kategori menurut Howar Gardner.
1. Kecerdasan Kinestetik Tubuh
Anak-anak dengan kecerdasan kinestetik jasmani biasanya unggul dalam olahraga dan aktivitas fisik lainnya. Mereka banyak bergerak dan mengoordinasikan gerakan mereka dengan baik. Anak memiliki kecerdasan seperti ini jika dia menunjukkan minat seperti bermain game dan memiliki koordinasi motorik yang baik.
2. Kecerdasan Visual-Spasial
Anak dengan kecerdasan ini dapat memvisualisasikan sesuatu, tempat, dan bahkan mimpinya. Anak-anak dengan tingkat kecerdasan ini berbakat dalam bidang seni seperti membuat patung dan sketsa. Mereka sering menggunakan gambar untuk menyampaikan ide dan emosi mereka.
Anak mungkin memiliki kecerdasan visual-spasial jika dia memperhatikan detail dan mampu mengingat aspek terkecil sekalipun. Anak-anak dengan bakat ini mungkin akan menjadi pelukis, arsitek, atau ahli dalam profesi terkait.
3. Kecerdasan Logis-Matematika
Kapasitas penalaran dan argumentasi matematis seorang anak berkorelasi dengan tingkat kecerdasan logisnya. Kapasitas untuk menemukan solusi terhadap berbagai permasalahan merupakan komponen penting dari kecerdasan logis-matematis.
Ciri-cirinya antara lain, tanggap, kreatif, logis, mampu menjelaskan berbagai hal, dan memahami isyarat atau petunjuk dengan mudah.
4. Kecerdasan Musikal
Anak-anak dengan kecerdasan musikal akan senang membuat musik, menyanyi, dan berirama. Mereka memiliki kemampuan memahami musik yang sangat baik.
Anak akan memiliki kecerdasan musikal jika ia memiliki suara yang bagus, ritme yang baik, dapat membedakan nada suara, dan tertarik memainkan alat musik.
5. Kecerdasan Linguistik
Keterampilan berbahasa pada anak dengan kecerdasan linguistik biasanya sangat progresif. Kecerdasan seperti ini muncul jika anak senang membaca, memiliki tulisan tangan yang baik, pemahaman sintaksis yang kuat, dan kemampuan menulis kata-kata rumit dengan benar.
6. Kecerdasan Eksistensial
Jika seorang anak mempunyai kecerdasan seperti ini, maka ia tidak akan merasa bosan atau takut jika ditinggal sendirian. Anak dengan tipe ini memiliki sifat-sifat seperti kemandirian, kesadaran diri, dan tanggung jawab. Anak-anak yang cerdas secara eksistensial sadar akan kekuatan dan kelemahan mereka.
7. Kecerdasan Interpersonal
Anak-anak dengan kecerdasan ini mampu berkomunikasi dengan baik dengan orang lain. Mereka biasanya menikmati kebersamaan dengan orang lain dan juga memiliki banyak teman.
Kecerdasan seperti ini sudah terbentuk pada anak jika dia senang berinteraksi dengan orang lain dan menghabiskan banyak waktu bersama teman-temannya.
Anak akan mampu berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang dan memahami cara menangani berbagai keadaan.
8. Kecerdasan Naturalis
Anak menunjukkan kecerdasan seperti ini jika ia tertarik berkebun atau memelihara hewan. Anak-anak ini suka berada di ruangan terbuka. Mereka senang berjalan-jalan di taman, menyusuri sungai, dan tempat lain yang berhubungan dengan alam.
Mengevaluasi Kemampuan dan Kecerdasan Anak Anda
Mengetahui ciri-ciri dari delapan kategori kecerdasan dapat membantu kita untuk mengidentifikasi bakat pada anak. Kenali kemampuan mereka ketika mereka masih muda dan tidak perlu khawatir tentang masa depan mereka.
Kemampuan seseorang merupakan kualitas unik yang menunjukkan kecenderungan terhadap suatu aktivitas tertentu. Fase pertama dalam perkembangan kemampuan dan kecenderungan ditunjukkan pada minat anak terhadap suatu kegiatan tertentu.
Di sisi lain, bakat merupakan hal yang jarang terjadi, oleh karena itu tidak ada gunanya merasa frustasi jika anak tidak memiliki bakat yang luar biasa. Ketekunan dan keuletan terkadang bisa memberikan hasil yang jauh lebih besar.
Penting untuk disadari bahwa orang tua mempunyai tanggung jawab untuk membimbing anak dengan menyiapkan semua keadaan yang diperlukan untuk pengembangan keterampilan sesuai dengan preferensi dan usia anak.
Tentu, anak harus diberi kebebasan agar mereka bisa memilih sendiri apa yang mereka ingin capai dalam hidup mereka. Mencari tahu kemampuan anak sangatlah penting, namun mengembangkan keterampilan tersebut dan membuat anak tetap tertarik pada hal tersebut adalah hal yang jauh lebih penting.(*)
Reporter: jpgroup