Selasa, 26 November 2024

Kiat Ingin Punya Rumah Sendiri sebelum Umur 30

Berita Terkait

Kesan yang dihasilkan dari desain lantai 2 twisted detached house membuat hunian ini tampil beda di antara rumah sekitar. foto-foto: Phidias Indonesia & SALMAN TOYIBI/JAWA POS

batampos – Meningkatnya golongan usia produktif dan naiknya kemapanan secara finansial mendorong minat serta keinginan masyarakat untuk semakin melengkapi kebutuhan pokok dari hidup mereka. Selain makanan dan pakaian, memiliki hunian impian juga menjadi mimpi dari banyak orang. Bahkan, banyak orang yang memimpikan memiliki rumah sebelum usia 30 tahun.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase penduduk Indonesia Menurut Generasi (2020-2021) didominasi oleh Gen Z (27,94 persen) dan Generasi Millenial (25,87 persen). Hal ini menunjukkan bahwa permintaan dan peluang di pasar properti terutama perumahan bagi masyarakat usia produktif dan bekerja masih memiliki potensi yang cukup tinggi.

Department Retail OK Bank, Hardiansyah Ramadhan, me­ngatakan, memiliki rumah bisa menjadi titik awal pengembangan kehidupan, terutama bagi generasi Z dan millenial.

’’Kami berharap, kemudahan dan efisiensi yang kami tawarkan melalui program akan dapat membantu mereka memenuhi perencanaan dan apabila mereka memiliki kebutuhan untuk dana cepat, berapapun besaran nominalnya,” ujarnya dalam keterangannya, Sabtu (28/5).

Menurutnya, usia muda juga bukan halangan. Terdapat beberapa strategi untuk mewujudkan kaum milenial agar dapat membeli rumah. Pertama, ubah gaya hidup dan tetapkan target

Beli rumah terdengar sangat mahal dan penghasilan serta tabungan yang dimiliki sekarang selalu terasa tidak cukup. Coba teliti kembali neraca keuangan untuk memastikan apakah benar tidak cukup, atau hanya karena terbentur gaya hidup bersaing dengan kebutuhan.
Perlu diingat bahwa memiliki rumah merupakan kebutuhan. Dengan berpegang pada prinsip tersebut dan menetapkan target, kita akan dapat lebih spesifik dalam mengatur anggaran.

Kedua, kunjungi pameran properti. Mendatangi pameran properti akan memberikan informasi lebih mengenai kondisi industri serta ketersediaan dan harga. Hal ini tentunya akan membantu kita dalam menyesuaikan dan menetapkan pilihan yang paling sesuai.

BACA JUGA: Menikah di Halaman Rumah, Impian Maudy Ayunda

Ketiga, hitung kebutuhan dana. Mengasumsikan kenaikan sekitar 10 persen dari harga asli properti yang diincar akan membantu kita menentukan besaran anggaran yang perlu disiapkan. Rumusan ini juga akan mempermudah penentuan langkah yang harus diambil di masa pembayar angsuran serta jangka waktu yang diperlukan untuk melunaskan.

Ke empat, pilih penyedia kredit yang tepat. Jika sudah menyisihkan dana, namun masih butuh sedikit tambahan, dapat mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA) untuk mendukung rencana.

’’Salah satu contoh sumber dana tambahan bisa didapat melalui program OK KTA dari OK Bank. Program OK KTA memberikan pinjaman hingga Rp 200 juta dengan tenor sampai 60 bulan,” ucapnya. (*)

Reporter: JP Group

Baca Juga

Update