Rabu, 27 November 2024

Manfaatkan Gedebok Pisang Jadi Media Tanam, Pilih Pohon yang Sudah Pernah Berbuah

Berita Terkait

CEPAT PANEN: Mahasiswa UM Surabaya Zena Oktavia (kanan) memberikan tanaman yang ditanam menggunakan gedepod ke warga Krembangan saat KKN. (Fauziah Trisna Putri untuk Jawa Pos)

batampos – Namanya gedepod. Pengganti polybag yang lebih ramah lingkungan. Pembuatannya dari bahan yang sederhana, yaitu gedebok pisang.

Awalnya mahasiswa Universitas Muhammadiyah yang sedang KKN di Krembangan Surabaya Juli – Agustus lalu. Merasa lingkungan tempat mereka KKN kurang penghijauan dan banyak sampah. Mereka harus memikirkan teknologi tepat guna apa yang bisa dibuat sekaligus membangun kegiatan penghijauan oleh warga. Maka, tercetuslah gedepod.

Fungsi gedepod, kata Fauziah Trisna Putri, sama dengan polybag, minus limbah plastik. “Jika polybag plastik harus dilepas ketika tanaman hendak dipendam ke tanah, gedepod tidak perlu. Tanaman bisa langsung dipendam sekalian ke tanah. Sifatnya yang alami dan terbuat dari serat-serat gedebok membuat polybag itu mudah terurai,” katanya.

“Karena mudah terurai, ia bisa sekalian menjadi pupuk kompos bagi tanaman,” terang Fauziah lebih lanjut.

Selain ditanam ke dalam tanah, gedepod bisa difungsikan sebagai pot. Nah, di sinilah kelemahan yang harus diperhatikan.

Fauziah menuturkan, gedepod tidak bisa terkena air terlalu banyak. Padahal, tanaman umumnya harus rutin disiram. Karena itu, hanya tanaman-tanaman tertentu yang bisa ditanam di gedepod. Tanaman lain bisa, asalkan gedepod dilapisi pot lain yang lebih kukuh.
’’Gedepod bisa lepek kalau kena air, tapi kalau kena panas bisa mengeras lagi,’’ ungkapnya. Karena itu, gedepod sebaiknya diletakkan di ruang terbuka yang terkena cahaya matahari. Kalaupun diletakkan dalam ruangan, perlu diupayakan tidak terkena air.

Selain itu, Fauziah mengakui bahwa saat pertama penggunaan di KKN, gedepod sempat menjadi sasaran tikus. Dengan demikian, perlu diperhatikan lokasi penempatannya agar terhindar dari hama.

Ukuran gedepod bisa bervariasi, bergantung cetakan yang dipakai ketika membuatnya. Fauziah dan kawan-kawan biasanya menggunakan pot berdiameter 17 sentimeter atau mangkuk kecil. ’’Kalau ukurannya semangkuk, gedepod bisa dibuat sebagai pajangan di meja. Ini bisa digunakan untuk tanaman kaktus,’’ jelasnya.

Kaktus termasuk yang paling ideal untuk ditanam dengan gedepod karena tak memerlukan banyak air.

RAMAH LINGKUNGAN: Gedepod digunakan sebagai media tanaman seledri. Gedepod bisa digunakan untuk tanaman yang membutuhkan banyak air, tetapi harus dilapisi dengan pot lain atu langsung dipendam ke tanah. (Fauziah Trisna Putri untuk Jawa Pos)

Tanaman lain yang juga bisa ditanam dengan gedepod adalah bumbu-bumbuan. Misalnya, jahe, kencur, serai, dan cabai. ’’Untuk tanaman-tanaman ini, cocoknya pakai gedepod yang ukurannya lebih besar,’’ lanjut mahasiswa yang kini menginjak semester VIII tersebut.
Seperti penjelasan sebelumnya, jika ingin menanam tanaman yang butuh banyak air tanpa dipendam ke dalam tanah, gedepod sebaiknya dilapisi pot lain yang lebih kuat.

Karena merupakan bahan organik, tentunya gedepod memberikan efek bagi tanaman. ’’Hasil tekstur tanahnya lebih rapi dan tidak ambrol. Kemudian, pertumbuhan tanamannya juga lebih subur, lebih hijau, lebih cepat,’’ terang Fauziah.

Efek tersebut juga pernah diteliti Adam Smith Bago dari Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Nias Selatan pada Februari 2021, yang menjadi rujukan Fauziah dan kawan-kawan membuat gedepod.

Semua gedebok pisang bisa digunakan sebagai bahan gedepod. Tetapi, Fauziah dan kawan-kawannya cenderung memilih gedebok yang pohonnya sudah berbuah. ’’Karena pisang kan hanya berbuah satu kali. Setelah itu, limbahnya yang kita pakai,’’ jelasnya.

Sebaiknya tidak menggunakan pisang yang belum berbuah karena masih terhitung produktif. Karena terbuat dari gedebok pisang yang mudah ditemukan, biayanya terhitung lebih murah dibandingkan pot plastik biasa. Namun, proses pembuatannya memang cukup rumit dan harus dilakukan dengan sabar. (*)

Reporter : Jpgroup

Baca Juga

Update