Jumat, 13 Juni 2025

7 Sunnah di Hari Raya Idul Adha: Panduan Lengkap Sebelum dan Sesudah Salat Id

Berita Terkait

Umat Islam melaksanakan salat Idul Adha dengan khusyuk, memenuhi rukun sholat Idul Adha seperti takbir tambahan dan niat yang benar. (Pexels/Mohammed Alim)

batampos – Hari Raya Idul Adha adalah salah satu momen besar dalam kalender Islam yang penuh makna dan keberkahan. Dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah, Idul Adha bukan sekadar hari raya biasa, melainkan peringatan atas kisah keteladanan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS dalam menjalankan perintah Allah SWT.

Namun, tahukah Anda bahwa selain shalat Id dan berkurban, terdapat beberapa amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan di Hari Raya Idul Adha? Amalan-amalan ini bukan hanya memperindah ibadah kita, tetapi juga membawa pahala besar jika dijalankan dengan ikhlas dan penuh kesadaran.

Di balik perayaan besar ini, terdapat sejumlah sunnah Idul Adha yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW, namun sering kali terlewatkan oleh banyak orang. Padahal, ada 7 sunnah di Hari Raya Idul Adha yang jika diamalkan, dapat menyempurnakan ibadah kita dan membawa keberkahan luar biasa.

Artikel ini akan membahas secara lengkap dan praktis, apa saja sunnah-sunnah tersebut, serta bagaimana cara mengamalkannya dengan benar sesuai tuntunan Rasulullah. Dilansir dari laman Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Kementrian Agama ada beberapa sunah di hari raya idul adha yang bisa kamu kerjakan.

1. Mandi Besar

Salah satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan sebelum berangkat melaksanakan shalat Idul Adha adalah mandi. Tidak sekadar membasuh tubuh, mandi ini menjadi simbol kesiapan fisik dan spiritual dalam menyambut hari raya yang penuh keberkahan. Bahkan, akan lebih baik lagi jika mandi dilakukan seperti mandi wajib agar kesucian tubuh benar-benar terjaga saat menghadap Allah SWT di tempat shalat.

2. Menggunakan Wewangian dan Pakaian Terbaik

Dalam Islam, tampil rapi dan wangi saat hari besar bukan sekadar soal penampilan, tapi juga bentuk syukur dan penghormatan terhadap hari yang mulia. Rasulullah SAW sendiri mencontohkan hal ini. Beliau memiliki pakaian khusus yang hanya dikenakan pada hari Jumat dan dua hari raya. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis:

“Nabi memiliki jubah khusus yang beliau pakai pada dua hari raya dan hari Jumat.” (HR. Al-Baihaqi)

3. Tidak Makan Sebelum Salat Idul Adha

Berbeda dengan Idul Fitri, di mana kita dianjurkan untuk makan sebelum berangkat shalat, Idul Adha justru mengajarkan hal sebaliknya: menahan diri dari makan hingga selesai melaksanakan shalat Id. Ini bukan tanpa alasan, melainkan bentuk penghormatan terhadap ibadah kurban yang menjadi inti dari Idul Adha. Diriwayatkan oleh Buraidah bin Al-Hasib, disebutkan:

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar pada hari Idul Fitri sebelum makan, dan beliau tidak makan pada hari Idul Adha sehingga beliau pulang (dari tempat shalat) kemudian makan dari sembelihannya.” (HR. Tirmidzi)

4. Jalan Kaki Menuju Tempat Salat

Berjalan kaki ini mengajarkan kita untuk lebih merasakan kesederhanaan, kebersamaan, dan kekhusyukan dalam menyambut hari raya. Bagi yang mampu, berjalan kaki bukan sekadar cara berangkat, melainkan sebuah amalan sunnah yang sarat makna dan keberkahan. Rasulullah SAW sendiri selalu mencontohkan hal ini. Dalam sebuah hadis disebutkan:

“Termasuk sunnah untuk berjalan menuju tempat shalat Idul Fitri dan Idul Adha.” (HR. Tirmidzi).

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berangkat shalat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang dengan berjalan kaki.“ (HR. Ibnu Majah)

5. Mengucapkan Takbir

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan saat Idul Adha adalah memperbanyak takbir — kalimat pujian dan pengagungan kepada Allah SWT — mulai dari malam Idul Adha hingga tiga hari setelahnya, yang dikenal sebagai hari-hari tasyrik. Takbir ini bukan sekadar suara, melainkan ungkapan rasa syukur dan kekaguman atas nikmat dan pengorbanan yang menjadi inti dari hari raya ini.

Al-Quran sendiri menegaskan pentingnya menyebut nama Allah di hari-hari tertentu, seperti yang tertulis dalam surat Al-Hajj ayat 28:

“Dan supaya mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan…” (QS. Al-Hajj: 28)

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar menuju tempat shalat, beliau bertakbir hingga sampai di tempat shalat dan hingga selesai shalat.” (HR. Bukhari).

6. Mendengarkan Khutbah

Setelah selesai melaksanakan shalat Idul Adha, ada satu amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilakukan, yaitu mendengarkan khutbah yang disampaikan oleh imam. Khutbah ini bukan sekadar rutinitas, melainkan kesempatan berharga untuk menangkap pelajaran, memperdalam makna hari raya, dan memperkuat semangat keimanan.

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, Umar melaksanakan shalat dua hari raya sebelum khutbah.” (HR. Bukhari).

7. Menyembelih Hewan Qurban

Salah satu amalan paling utama dan paling dikenal di hari raya Idul Adha adalah menyembelih hewan qurban. Ibadah ini bukan sekadar ritual biasa, melainkan bentuk pengorbanan nyata yang meneladani perjuangan Nabi Ibrahim AS dan ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki dari Allah SWT. Al-Quran pun menegaskan perintah ini dalam surat Al-Kautsar ayat 2 dan hadis shahih diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah:

“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkurban lah.” (QS. Al-Kautsar: 2)

“Barang siapa yang memiliki kelapangan (rezeki) namun tidak berqurban, maka janganlah dia mendekati tempat shalat kami.”

Update