Minggu, 16 November 2025

10 Makanan dan Minuman Penyebab Obesitas, Hindari Agar Berat Badan Ideal

Berita Terkait

Minuman boba. (f.freepik)

batampos – Obesitas adalah masalah kesehatan yang sering muncul akibat pola makan tidak sehat, terutama dari konsumsi makanan tinggi gula, lemak, dan kalori.

Masalah obesitas bukan sekadar soal penampilan, melainkan juga meningkatkan risiko penyakit serius, termasuk diabetes, kolesterol tinggi, bahkan gangguan jantung kronis yang berbahaya.

Oleh karena itu, daftar makanan penyebab obesitas penting dipahami karena menjadi langkah awal penting agar berat badan tetap terkontrol.

Dilansir dari lama Hellosehat.com dan Halodoc.com, berikut ini sepuluh makanan dan minuman penyebab obesitas yang harus dibatasi agar tubuh terhindar dari risiko berlebih.

1. Gorengan

Gorengan termasuk penyebab obesitas karena digoreng dengan minyak yang mengandung lemak jenuh sehingga berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan.

Meskipun kecil, satu potong gorengan bisa menyimpan kalori cukup tinggi yang berkontribusi pada kenaikan berat badan yang signifikan bila dikonsumsi rutin.

Risiko lain dari gorengan adalah meningkatnya kadar kolesterol jahat dalam tubuh sehingga memicu masalah kesehatan jantung berbahaya.

Sebaiknya, batasi konsumsi gorengan hanya satu hingga dua potong per hari agar tidak memberi dampak buruk terhadap berat badan.

2. Bolu

Bolu dengan krim memang manis dan lezat. Namun, kandungan gula, lemak, dan kalori di dalamnya dapat memicu kenaikan berat badan.

Dalam 100 gram bolu cokelat dengan krim, kalori mencapai 399 kkal, jumlah yang hampir memenuhi kategori makanan tinggi kalori dalam satu porsi.

Selain gula, penggunaan mentega atau krim membuat kandungan lemak jenuh semakin tinggi sehingga mempercepat penumpukan lemak dalam tubuh.

Mengonsumsi bolu sebaiknya hanya sesekali dengan porsi kecil, tidak untuk dikonsumsi rutin harian agar risiko obesitas bisa dikendalikan lebih baik.

3. Es Krim

Es krim populer karena rasa manisnya, tetapi sayangnya makanan ini mengandung gula dan lemak jenuh yang tinggi serta berbahaya untuk tubuh.

Satu sajian es krim seberat 66 gram bisa memuat lebih dari tujuh gram lemak serta 14 gram gula, jumlah cukup besar.

Asupan gula dari es krim dapat mencapai 28 persen kebutuhan harian hanya dari satu porsi, belum ditambah sumber gula lainnya.

Konsumsi es krim terlalu sering akan memicu penumpukan kalori sehingga meningkatkan risiko obesitas, diabetes, dan penyakit kardiovaskular berbahaya.

4. Donat

Donat biasanya digoreng dalam minyak panas sehingga mengandung banyak lemak trans serta lemak jenuh yang bisa memicu kenaikan berat badan.

Selain itu, adonan donat juga memakai mentega atau tambahan gula tinggi, ditambah topping manis yang meningkatkan kalori secara signifikan dalam satu porsi.

Perpaduan gula dan lemak jenuh membuat donat sangat mudah meningkatkan risiko obesitas serta masalah kesehatan metabolik lainnya bila dikonsumsi rutin.

Anda perlu membatasi konsumsi donat hanya sesekali. Pilihlah varian dengan topping rendah gula untuk mengurangi asupan kalori berlebih.

5. Daging Merah

Daging merah, seperti sapi dan kambing, kaya protein, tetapi kandungan lemak jenuhnya tinggi sehingga berpotensi meningkatkan risiko obesitas bila berlebihan.

Selain obesitas, konsumsi daging merah dalam jumlah banyak juga dapat memicu masalah kolesterol tinggi serta meningkatkan risiko penyakit jantung serius.

Untuk menyiasatinya, pilih daging rendah lemak dengan memperhatikan bagian putih pada daging karena itu tanda tingginya kandungan lemak jenuh.

Makin sedikit lemak putih, makin rendah kadar lemak dalam daging, sehingga lebih aman dikonsumsi tanpa meningkatkan risiko obesitas berlebihan.

6. Makanan Olahan

Makanan olahan seperti sosis, kornet, atau daging beku biasanya mengandung garam serta lemak jenuh dalam jumlah cukup tinggi berbahaya.

Konsumsi garam berlebihan dapat menyebabkan tubuh menahan cairan lebih banyak sehingga berat badan mudah meningkat tanpa disadari dalam jangka panjang.

Selain itu, garam berlebih juga berperan dalam penumpukan lemak tubuh yang mempercepat risiko obesitas serta menurunkan kesehatan metabolik tubuh.

Gantilah makanan olahan dengan sumber protein segar seperti tahu, ikan, atau tempe agar lebih sehat sekaligus membantu mengendalikan berat badan.

7. Soda

Soda adalah minuman tinggi gula yang dapat membuat berat badan cepat naik, sekaleng soda mengandung gula hingga 39 gram.

Jumlah ini setara dengan 78 persen kebutuhan gula harian, belum termasuk tambahan gula dari makanan atau minuman lain yang dikonsumsi.

Konsumsi soda berlebihan dapat menyebabkan akumulasi lemak tubuh terutama di perut sehingga memicu obesitas.

Mengganti soda dengan air putih atau infused water adalah langkah sederhana yang sangat efektif untuk menjaga berat badan tetap stabil.

8. Jus Kemasan

Jus kemasan terlihat sehat, tetapi biasanya memiliki tambahan gula tinggi dan rendah serat sehingga berpotensi menyebabkan obesitas bila dikonsumsi rutin.

Berbeda dengan buah segar, jus kemasan tidak memberi rasa kenyang tahan lama sehingga membuat seseorang mudah lapar kembali.

Akibatnya, konsumsi jus kemasan berlebihan hanya menambah asupan gula tanpa memberikan manfaat gizi yang cukup seimbang.

Untuk lebih sehat, pilih buah utuh atau buat jus segar tanpa tambahan gula agar manfaat serat tetap maksimal.

9. Minuman Boba

Minuman boba mengandung gula tinggi dari susu, teh, serta butiran tapioka sehingga meningkatkan risiko obesitas apabila dikonsumsi terlalu sering.

Fruktosa pada minuman boba mencapai lebih dari 20 gram, jumlah yang cukup besar dan berbahaya jika dikonsumsi anak-anak.

Selain itu, butiran boba juga menambah kalori ekstra sehingga memperbesar potensi kenaikan berat badan secara cepat tanpa disadari.

Batasi konsumsi minuman boba hanya sesekali agar tidak memberi dampak buruk terhadap kesehatan maupun berat badan Anda.

10. Kopi Susu

Kopi hitam hampir tanpa kalori, tetapi tambahan gula, krimer, dan topping menjadikan kopi susu salah satu pemicu obesitas cukup besar.

Satu sajian kopi susu dengan krim dapat menambah lebih dari 100 kalori, angka signifikan bila dikonsumsi setiap hari secara rutin.

Konsumsi berlebihan akan memicu penumpukan kalori dalam tubuh, yang akhirnya meningkatkan risiko obesitas serta penyakit kronis berbahaya.

Untuk lebih aman, pilih kopi hitam tanpa tambahan atau gunakan susu rendah lemak dengan sedikit gula sebagai alternatif sehat.

Makanan dan minuman penyebab obesitas sering kali terlihat sepele, padahal jika dikonsumsi berlebihan bisa berdampak besar pada kesehatan tubuh.

Obesitas tidak hanya soal penampilan, tetapi juga menjadi pintu masuk berbagai penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan jantung.

Menjaga pola makan seimbang, mengatur porsi, serta memilih makanan lebih sehat akan membantu mengendalikan berat badan ideal.

Selain itu, olahraga teratur, istirahat cukup, dan gaya hidup aktif adalah kunci utama menjaga tubuh tetap sehat bugar.

Dengan menghindari makanan pemicu obesitas, Anda bisa mencegah berbagai risiko penyakit serius sekaligus menjaga kualitas hidup jangka panjang. (*)

Update